BLITAR, GEMADIKA.com – Bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (30/11/2024) telah menimbulkan kerusakan yang sangat signifikan. Sembilan desa di enam kecamatan terdampak berat, dengan kerusakan mencakup rumah warga, fasilitas umum, hingga tempat pemakaman umum (TPU).

Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Birowo, Kecamatan Binangun, menjadi salah satu lokasi paling parah terdampak banjir. Puluhan makam mengalami kerusakan parah, dengan kijing dan nisan terlepas dan beberapa jenazah dilaporkan hanyut.

Prayitno, salah seorang warga, menceritakan pengalamannya kehilangan sembilan makam keluarga. “Iya ada makam keluarga yang terdampak, ada sekitar 9 orang. Tapi makam orang tua saya, bapak dan ibu masih selamat, masih utuh,” ujarnya dengan sikap tabah.

Kepala Dusun Kalijinggo, Imam Mahfud, mengonfirmasi situasi tersebut: “Benar, ada sejumlah makam yang rusak di Dusun Kalijinggo, Desa Birowo. Hujan deras selama tiga hari menyebabkan kijing dan nisan di TPU porak-poranda.”

Baca juga :  Petani Milenial Sukses Budidaya Bawang Merah di Grobogan: Peluang dan Tantangannya

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama tiga hari berturut-turut mengakibatkan banjir bandang. Menurut penuturan Mahfud, “Dalam waktu dua jam, hujan deras tanpa henti langsung menyebabkan banjir. Arusnya menerjang makam dan rumah warga. Ada puluhan rumah yang terdampak.”

Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, merilis pernyataan resmi: “Kami menerima laporan bencana sekitar pukul 19.00 WIB. Terdapat sembilan desa di enam kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor.”

Meskipun kerusakan cukup parah, Ivong menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Hujan deras juga merendam beberapa rumah di kecamatan lainnya. Meskipun kerusakan cukup parah, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.”

Baca juga :  Satresnarkoba Polres Purworejo Bongkar Peredaran Sabu, Satu Pelaku Diamankan

Warga dan pemerintah daerah saat ini tengah berupaya memulihkan kondisi pascabanjir. Toin, warga setempat, menjelaskan: “Kemungkinan pasti ada kerja bakti untuk dibersihkan semua material kijing dan sebagainya. Antara warga dan perangkat desa, nanti kami juga nunggu informasi lagi.”

Selain TPU, bencana ini juga merusak sejumlah fasilitas umum. Beberapa musala, masjid, dan jembatan di wilayah tersebut mengalami kerusakan, terutama di Kecamatan Wates.

Banjir bandang ini menjadi pengingat penting akan perlunya langkah pencegahan bencana dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, terutama di wilayah rawan banjir seperti Kabupaten Blitar. (Mnztd)