BANGKALAN, GEMADIKA.com – Gedung serba guna Grha Mahameru Surabaya hari ini di penuhi oleh Perkumpulan Guru Diniyah dan Ngaji (PGDN) Nusantara perwakilan dari Provinsi se Indonesia. PGDN Nusantara dalam agendanya menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus meluncurkan Koperasi PGDN Nusantara.
Dengan mengusung tema “Mempertahankan Eksistensi Guru Diniyah dan Ngaji Menyongsong Indonesia Emas”, tema tersebut memfokuskan kepada Guru Diniyah dan Guru Ngaji dengan memperkuat empat pilar yang meliputi, profesionalisme, ekonomi, kesehatan dan regulasi. Empat pilar tersebut menjadi inti pembahasan.
Sekjen PGDN Nusantara Dr. KH M. Muchlis Muhsin mengatakan, guru diniyah dan ngaji telah berkontribusi besar bagi masyarakat, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Namun, kesejahteraan mereka selama ini masih belum memadai.
“Banyak guru diniyah dan ngaji yang terlantar dan belum sejahtera. Ini yang mendorong kami memperjuangkan nasib mereka di tingkat nasional. Kami ingin mereka mendapatkan kesejahteraan yang layak,” ungkap Muchlis seusai acara. Senin (23/12).
Muchlis menjelaskan Rakernas kali ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, salah satunya memperjuangkan insentif bagi guru diniyah dan ngaji melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seperti yang diterima guru formal.
“Saat ini, insentif untuk guru diniyah baru tersedia di beberapa daerah, seperti Jawa Timur. Namun, di daerah lain masih belum ada. Kami akan memperjuangkannya agar bisa merata di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat (Danpussenif) Letjen TNI Teguh Muji Angkasa menyatakan dukungannya terhadap perjuangan PGDN Nusantara. Dia juga siap mengawal rekomendasi Rakernas agar bisa terealisasi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elestianto Dardak yang turut hadir dalam Rakernas mengapresiasi PGDN Nusantara atas inisiatifnya.
Emil menyoroti pentingnya sinergi guru diniyah untuk membangun kekuatan ekonomi melalui koperasi.
“Koperasi PGDN Nusantara menjadi wadah penting untuk membangun kekuatan ekonomi. Kemitraan dengan dunia usaha juga bisa menciptakan peluang besar. Guru diniyah harus diberi ruang untuk meningkatkan kompetensi teknologi dan ekonomi,” ujarnya.
Dia berharap program-program PGDN Nusantara dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi para guru diniyah.
“Mudah-mudahan tahun 2025 menjadi tahun yang penuh kesuksesan untuk PGDN Nusantara,” pungkasnya. (nardi)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan