ACEH BARAT, GEMADIKA.com – Kondisi mengantuk saat mengemudi berujung tragedi di ruas jalan nasional Lintas Meulaboh-Banda Aceh. Kecelakaan beruntun melibatkan tiga unit truk terjadi di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (22/12/2024) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Insiden ini menewaskan satu orang kernet truk di lokasi kejadian.
“Kecelakaan tersebut diduga dipicu oleh sopir truk tronton berwarna hijau yang disopiri Ranjani bernopol BK 9310 BT yang diduga mengantuk saat mengemudi,” ujar Kapolres Aceh Barat AKBP Andi Kirana, melalui Kasatlantas Iptu Yusrizal, Minggu (22/12/2024).
Kronologi kejadian bermula saat truk tronton BK 9310 BT yang dikemudikan Ranjani menabrak bagian belakang truk tronton BL 8587 NH yang sedang parkir di bahu jalan. Truk yang diparkir oleh Muliadi tersebut kemudian terdorong hingga menghantam truk Fuso BL 8618 NH yang berada di depannya.
“Dugaan sementara sopir truk tronton diduga kehilangan kendali akibat mengantuk. Ia menabrak bagian belakang truk tronton. Benturan keras tersebut menyebabkan truk yang parkir terdorong dan menabrak truk Fuso lainnya,” jelasnya.
Tabrakan beruntun ini mengakibatkan ketiga unit truk mengalami kerusakan parah. Korban jiwa dalam kecelakaan ini adalah Saiful Yanuar (38), kernet truk tronton BK 9310 BT yang merupakan warga Kabupaten Aceh Tamiang.
Pihak kepolisian dari Polsek Arongan Lambalek bersama petugas lalu lintas Polres segera melakukan evakuasi untuk membuka akses jalan yang sempat terhambat selama beberapa jam.
Kasatlantas Iptu Yusrizal menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari sopir truk yang terlibat. “Dan kernet truk yang meninggal akibat kecelakaan kita koordinasi juga ke pihak keluarganya,” jelasnya.
“Pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya.
Menutup keterangannya, pihak kepolisian menghimbau kepada seluruh pengemudi untuk selalu memastikan kondisi fisik dalam keadaan prima sebelum mengemudi, serta tidak ragu untuk berhenti jika merasa mengantuk atau lelah, demi keselamatan bersama.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan