GROBOGAN, GEMADIKA.com – Menghadapi tantangan ekonomi global di tengah ketidakpastian yang melanda hampir seluruh dunia. Ekonomi Indonesia perlahan mulai pulih pasca-pandemi COVID-19.
Selain itu, Indonesia juga telah melaksanakan pemilihan Presiden serta Pemilihan Kepala Daerah beberapa waktu yang lalu. Hingga kini muncul kebijakan kenaikan PPN menjadi 12%.
Meski begitu, kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus bergerak dan menunjukkan peran yang vital dalam perekonomian negara.
Dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta penyerapan lapangan kerja yang besar, sektor UMKM menjadi pilar utama dalam upaya pemulihan ekonomi, khususnya pasca-pandemi.
Seperti yang dialami oleh Rini sebagai Penjual Bakso dan Mie Ayam di sekitaran Pasar Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Rini menjelaskan tidak ada efek apapun terkait isu nasional, maupun internasional yang terjadi. Pihaknya mengaku dapat berjualan seperti biasa demi menghidupi keluarga.
Ia mengaku dagangannya laris seperti biasa, “Alhamdulilah,” kata Rini saat diwawancarai di kedainya dekat Pasar Boloh, Toroh, Grobogan, pada Jum’at (13/12/2024).
Rini yang dikenal sebagai pedagang ini, sudah menjadi kebiasaannya berjualan bakso dan mie ayam. Dirinya hanya berharap dagangannya bisa laku banyak.
“[Penjualan] Mie-nya niku 10kg Mas, Kalau Bakso sedikit hanya 5kg saja,” ucap Rini
Seperti diketahui, Menteri Keuangan bakal menaikkan PPN 12%. Meski hanya berlaku untuk barang mewah, diharapkan kebijakan tersebut tidak menimpa UMKM seperti Rini pedagang Bakso dan Mie Ayam.
Pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya memberikan dukungan melalui kebijakan dan program-program pemberdayaan yang bertujuan untuk memperkuat daya saing UMKM, agar dapat tumbuh lebih maju dan berkelanjutan. (Purnomo)