GROBOGAN, GEMADIKA.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Senin (20/1/2025) malam mengakibatkan banjir yang melanda delapan kecamatan.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursari, mengonfirmasi bahwa bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan luapan tiga sungai besar.

“Curah hujan sangat tinggi terjadi di Kabupaten Grobogan. Kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang, mengakibatkan sungai tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Grobogan,” kata Bergas lewat pesan singkat,dilansir detikJateng, Selasa (21/1/2025) pagi.

Dampak dan Evakuasi

Banjir dengan ketinggian 20-60 centimeter merendam wilayah pemukiman, fasilitas publik, dan lahan pertanian di 19 desa. Area terdampak meliputi Kecamatan:

  • Purwodadi
  • Toroh
  • Grobogan
  • Karangrayung
  • Kedungjati
  • Gubug
  • Tawangharjo
  • Penawangan

BPBD Grobogan telah mengevakuasi warga ke Gedung Serba Guna Desa Ngraji. “Data pengungsi berjumlah 44 jiwa terdiri dari laki-laki 21 orang, perempuan 23 orang, balita 7 anak, disabilitas 2 orang,” ucap Bergas.

Dampak Terparah

Kota Purwodadi menjadi salah satu wilayah terparah, khususnya di Kelurahan Purwodadi yang berlokasi dekat anak Sungai Lusi. Di kawasan Soponyono, ketinggian air mencapai 50-60 centimeter. Sementara di SMA 1 Toroh, 23 ruang kelas, tiga laboratorium, dan kantor sekolah terendam air setinggi 30-60 centimeter.

Kabid Kedarutan dan Logistik BPBD Kabupaten Grobogan, Soewignyo, menyatakan pihaknya telah mengambil langkah cepat.

“Kami mendata lokasi, dampak dan jumlah korban. Lalu memberikan bantuan logistik untuk dapur umum,” ungkapnya.

Respons Darurat

BPBD Grobogan bersama Dinas Sosial telah:

  • Mendirikan dapur umum
  • Menyiapkan tempat pengungsian
  • Mengevakuasi kelompok rentan
  • Mendistribusikan bantuan logistik
  • Memantau bendungan-bendungan kritis