BENGKULU, GEMADIKA.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengambil langkah cepat dengan memasang perangkap harimau sumatera dan dua kamera pemantau di Desa Tunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko, Kamis (9/1/2025). Tindakan ini merespons tragedi tewasnya seorang warga akibat serangan harimau dua hari sebelumnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, menyatakan bahwa lokasi kejadian berada di Areal Peruntukan Lain (APL). “Hasil cek lokasi berada di APL jaraknya dengan hutan sekitar 6 kilometer Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon.

Baca juga :  Mengapa Sarapan adalah Kunci Hidup Sehat dan Bugar

Pemasangan perangkap dan kamera pemantau ini dilakukan setelah tim BKSDA melakukan pemetaan wilayah secara menyeluruh. Temuan ini mengindikasikan adanya potensi konflik manusia-satwa liar mengingat jarak lokasi yang relatif dekat dengan kawasan hutan.

Baca juga :  Hidup Sederhana, Bahagia Selamanya: Manfaat dan Langkah Mudah Memulainya

Tragedi bermula ketika Ibnu Oktavianto (22), warga Desa Tunggal Jaya, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Selasa (7/1/2025). Korban yang sebelumnya pamit mencari rumput untuk pakan ternak, ditemukan di kebun kelapa sawit milik warga dengan tubuh penuh luka cakaran dan gigitan yang diduga berasal dari harimau sumatera.