BEKASI, GEMADIKA.com – Turunnya hujan dalam beberapa pekan terakhir memberikan keberkahan bagi sebagian kalangan. Biasanya penjual jaket, jas hujan hingga kudapan hangat menjadi beberapa dari mereka yang kebagian berkahnya. Dagangan mereka laris manis, tanjung kimpul.

Namun bukan para pedagang saja yang marema, para petugas pelayanan masyarakat pun mendapat banyak pesanan, salah satunya personil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bekasi. Meski tidak menghasilkan cuan, setidaknya pesanan itu mampu membantu masyarakat dari beragam kesulitan.

Ya, sepanjang musim hujan korps si jago merah ini kebanjiran panggilan. Bukan memadamkan api, tapi mengevakuasi berbagai hewan liar yang memasuki rumah.

Di saat hujan mengguyur sejumlah wilayah, ketinggian air meningkat hingga meluap ke lingkungan warga. Luapan ini yang kadang membawa tamu-tamu tidak diundang, mulai dari ular hingga biawak.

“Memang evakuasi hewan liar ini yang lagi sering kami terima laporannya. Di musim hujan seperti sekarang, biasanya jadi masa berkembangbiaknya ular, jadi seperti ular sama biawak yang kami terima laporannya,” ucap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya.

Tidak sebatas reptil, beberapa laporan yang masuk itu di antaranya keberadaan sarang tawon hingga kawanan kera dan monyet yang memasuki perkampungan. “Sarang tawon dan monyet itu kami juga menerima laporannya. Dikatakan liar itu misalnya monyet sudah berhari-hari ada di pemukiman warga dan sudah mengganggu warga itu sendiri,” kata Adeng.

Baca juga :  Inilah Lokasi dan Biaya Perpanjangan SIM di Kabupaten Bekasi, Simak Jadwalnya!

Sejauh ini, petugas telah menerima setidaknya tiga laporan yang keseluruhannya yakni keberadaan hewan liar. Teranyar, tim rescue mengevakuasi satu ular sanca kembang dengan panjang 3 meter dan berat mencapai 10 kilogram.

Ular sanca kembang liar itu menyelinap ke kandang ayam warga Kampung Tanahbaru, Desa Karangbaru, Kecamatan Cikarang Utara. “Kami mendapat laporan dari warga jam 9.30 Wib. Ada hewan yang membahayakan yaitu ular sanca di Kampung Tanah Baru, Cikarang Utara. Tim kami meluncur 10 menit kemudian. Dan sampai di lokasi kami tangani dan diamankan ditaruh di penampungan di mako damkar,” kata Adeng.

Saat dievakuasi, ular sanca itu tengah memangsa ayam milik warga. Selanjutnya, ular yang sempat bersembunyi di sudut kandang itu dapat dijinakkan petugas dalam waktu kurang dari 30 menit.

“Kalau dibilang bahaya ya sangat berbahaya ya terutama anak-anak kecil ya karena ukuran hewan itu sudah luar biasa 3 meter dengan berat 10 kilogram. Namun karena para petugas sudah dibekali keahlian jadi sudah paham tekniknya seperti apa,” ucap Adeng.

Baca juga :  KPK Geledah Rumah Anggota DPR Satori di Cirebon: Dana CSR Bank Indonesia Diduga Mengalir ke Dapil

Ular sanca kembang yang sudah dievakuasi oleh petugas rescue itu kemudian diamankan di mako Damkarmat. Selanjutnya hewan disampaikan ke komunitas pecinta hewan jika ada yang ingin memeliharanya. “Para anggota komunitas bisa mengambilnya di mako damkar,” ucap dia.

Adeng menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai munculnya hewan-hewan liar yang berbahaya saat musim penghujan, baik ular, buaya, sarang tawon, biawak, monyet dan hewan liar lainnya.

“Kami siap merespons jika ada warga yang melaporkan hewan-hewan yang berbahaya. Kami juga menghimbau di musim penghujan ini agar antisipasi hewan-hewan yang berbahaya seperti ular banyak yang berkeliaran ke rumah-rumah warga tentunya ular itu mencari makanan,” ucapnya.

Sementara itu, sepanjang 2024 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bekasi mendapat 450 laporan evakuasi penyelamatan. Evakuasi penyelamatan itu baik berupa evakuasi sarang tawon, ular berbisa, biawak, monyet hingga membantu melepaskan cincin dari jari tangan warga. (Agus Saputra)