PURWOREJO, GEMADIKA.com – Kodim 0708 Purworejo bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional ( BGN ) RI melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Unit Pelayanan Program Makan Bergizi Gratis di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, pada Selasa (21/01/2025).
Peletakan batu pertama ini menandai pembangunan tahap II dari program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang sebelumnya telah dimulai di lahan Kodim di belakang kantor Setda Purworejo.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Bupati Purworejo, Kepala Badan Kesbangpol Agus Widianto, Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Inf Imam Purwoko, Kabagren Polres Purworejo Kompol Supriyadi, Tim BGN Kolonel Purn Kuswanto, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial, dan jajaran Forkopimcam Grabag.
Letkol Inf Imam Purwoko menjelaskan bahwa dapur sehat yang dibangun akan menjadi fasilitas pengolahan makanan sehat untuk pelajar di Kabupaten Purworejo. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Pertahanan ( Kemhan ) RI dalam rangka meningkatkan asupan gizi generasi muda, khususnya siswa sekolah.
“Dapur sehat ini harus benar-benar steril. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang, mulai dari pembangunan, suplai bahan baku makanan, hingga pengurusan izin dan uji laboratorium kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Letkol Imam menyebutkan bahwa program ini merupakan prioritas Kemhan RI untuk mendukung peningkatan kualitas gizi pelajar. Ia berharap dapur sehat ini dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi generasi penerus bangsa di Purworejo sekaligus mendukung perekonomian daerah dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai penyedia bahan baku.
“Program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, tetapi juga dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Kolonel Purn Kuswanto dari Tim BGN menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis merupakan inisiatif langsung dari Presiden Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak di berbagai wilayah, dengan setiap dapur yang didirikan dirancang untuk melayani minimal 3.000 anak. Untuk mendukung operasional dapur tersebut, maksimal 50 pegawai dikerahkan guna memastikan program berjalan dengan baik dan sesuai target.
“Di Kabupaten Purworejo, rencananya akan dibangun sekitar 32 dapur untuk melayani siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, baik negeri maupun swasta, termasuk para santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” jelas Kuswanto.
Ia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama semua pihak dalam memastikan keberhasilan program ini untuk menciptakan generasi emas Indonesia pada tahun 2045.”Mari kita bersatu dan bahu-membahu demi kesuksesan program ini,” pungkasnya.
Program dapur sehat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam hal kesehatan maupun kesejahteraan ekonomi, serta menjadi fondasi kuat untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. (Mr. Bien)