BURU, GEMADIKA.com – Warga Desa Waelana-Lana, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, masih harus berjuang dengan keterbatasan akses setelah jembatan gantung penghubung desa mereka putus akibat banjir Kali Waegeren pada September 2021. Hingga Selasa (21/01/2025), atau lebih dari tiga tahun berlalu, belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan pemerintah setempat.

Meski Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kepala Bencana Alam bagian Logistik Kabupaten Buru telah melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi di lapangan, namun belum ada tindak lanjut konkret untuk mengatasi permasalahan ini.

“Olehnya itu masyarakat Desa Waelana-Lana meminta agar jembatan tersebut secepatnya di bangun kembali,” harap Kepala Soa Ade Nacikit.

Dampak putusnya jembatan ini sangat serius bagi kehidupan warga. Setiap kali Kali Waegeren mengalami banjir, warga diliputi ketakutan dan tidak bisa melakukan aktivitas berkebun yang menjadi sumber mata pencaharian utama mereka.

Yang lebih memprihatinkan, kondisi ini telah menghambat proses pendidikan. Para siswa SMP dari Desa Waelana-Lana mengalami kesulitan untuk mengakses SMP 36 Buru yang berada di Desa Persiapan Silewa, tempat mereka menuntut ilmu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buru terkesan tidak memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini, meski sudah berlangsung selama hampir tiga tahun. (Kamel Jusmi)