ACEH TIMUR, GEMADIKA.comKetua DPRK Aceh Timur, Musaitir, mengungkapkan kegeramannya terhadap sikap arogan salah satu anggota Badan Advokasi Indonesia (BAI) Aceh Timur bernama Fakri. Insiden ini terjadi pada Kamis, 25 Januari 2025.

Dalam keterangannya kepada media, Musaitir menjelaskan bahwa Fakri sebelumnya meminta bertemu dengannya. Musaitir menyarankan Fakri untuk datang langsung ke kantor. Namun, saat Fakri datang, Musaitir sedang menerima kunjungan dari perwakilan Jaringan Anak Syuhada (JASA). Fakri yang tidak sabar menunggu tiba-tiba meninggalkan tempat dan mengirimkan pesan suara melalui WhatsApp dengan nada yang dianggap tidak pantas.

Berikut salah satu isi pesan suara tersebut, dalam bahasa Aceh:
“Memang droe bang hana teoh pegah dari baroe nuek merumpok. Nyan ban terhadap rakyat, baroe ketua dewan nue duek sang-sang me lam kubu.”
(Dalam terjemahan bebas: “Memang Anda tidak tahu bagaimana harus bersikap. Beginikah perlakuan Anda terhadap rakyat? Jabatan ketua dewan seakan-akan Anda bawa ke kubur.”)

Pesan suara lainnya berbunyi:
“Dalam hujan tajak bak nueyuh jak. Menyoe hana tem merumpok, pegah bek pegot lage anuek miet kamoe.”
(Dalam terjemahan bebas: “Dalam hujan, kami datang karena Anda yang menyuruh. Jika tidak mau bertemu, jangan perlakukan kami seperti anak kecil.”)

Musaitir menegaskan bahwa Fakri harus menjaga sikap dan etika, mengingat dirinya juga memiliki kewajiban melayani masyarakat lainnya. “Dia datang saat saya sedang ada tamu, tetapi tidak sabar menunggu giliran. Lalu, dia pergi begitu saja,” ujar Musaitir.

Lebih lanjut, Musaitir menyoroti posisi Fakri yang diketahui sebagai tenaga P3K di Dinas Kesbangpol. “Saya ingin bertanya, apakah dia P3K atau anggota LSM? Kalau dia ingin berdebat, saya siap melayani,” tambahnya.

Sementara itu, Muzakir, perwakilan Jaringan Anak Syuhada wilayah Idi, menyayangkan sikap Fakri yang dianggap tidak beretika. “Kami meminta Kepala BKPSDM Aceh Timur untuk memverifikasi status Fakri sebagai tenaga P3K. Sikapnya seperti preman, tidak mencerminkan profesionalitas,” tegas Muzakir.

Muzakir juga menjelaskan bahwa Ketua DPRK Aceh Timur telah berusaha menghubungi Fakri untuk memintanya masuk ke ruangan. Namun, Fakri menolak dan malah mengirimkan pesan suara bernada tidak pantas.

“Kami siap mendampingi Ketua DPRK Musaitir jika ingin melaporkan tindakan Fakri ke pihak berwajib, karena isi pesan suara tersebut mengandung fitnah,” tambah Muzakir yang didampingi anggota JASA wilayah Nurussalam, Zulmahdi.

Ketua DPRK Aceh Timur, Musaitir, menegaskan bahwa dirinya selalu terbuka untuk melayani masyarakat Aceh Timur, tetapi semua pihak harus menjaga etika dalam berinteraksi. (Tuah Sembiring)