JAKARTA, GEMADIKA.com – Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan tanah yang tidak produktif untuk mendukung agenda prioritas nasional seperti swasembada pangan, hingga program 3 juta rumah.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid memastikan ketersediaan tanah untuk mendukung program strategis nasional dalam kondisi siap pakai.
“Kami rasa untuk program 3 juta rumah, ketersediaan tanah tidak ada masalah. Kemarin juga sudah kami laporkan kepada menteri terkait, dan semua berjalan dengan lancar,” ujar Nusron di Jakarta, Kamis (9/1/2025). Melansir Antara.
Pihaknya menjelaskan, terdapat 864.662 hektare (ha) tanah yang berpotensi untuk menopang program ketahanan pangan, transmigrasi, dan perumahan rakyat.
“Kami memiliki 854.662 hektare cadangan tanah telantar dan tambahan 10.000 hektare tanah hasil konversi dari hak guna usaha (HGU) ke hak guna bangunan (HGB) akibat perubahan tata ruang,” kata Nusron.
Untuk mendukung program perumahan rakyat, Nusron menjelaskan bahwa 77.297 hektare lahan ditambah 10.000 hektare hasil konversi telah dialokasikan untuk pembangunan pemukiman.
Hal ini memastikan kelancaran program pembangunan 3 juta rumah yang telah dicanangkan pemerintah.
Kemudian dari total cadangan tersebut juga, sebanyak 209.780 hektare dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Langkah ini diharapkan mampu memastikan ketersediaan lahan pertanian yang cukup untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.
Selain itu, 567.585 hektare tanah telah dialokasikan untuk program transmigrasi.
Hal ini dilakukan untuk mendukung Kementerian Transmigrasi merelokasi penduduk ke wilayah-wilayah baru, sehingga dapat menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jawa serta mengurangi tekanan penduduk di daerah padat. (Reza Ori)