BANGKALAN, GEMADIKA.com – Alun-alun Selatan yang terdapat tribun dan beberapa lapangan olahraga berdekatan dengan Pendopo Agung Bangkalan, kotor penuh dengan sampah plastik dan sisa bungkus makanan seperti styrofoam. Sampah tersebut bertebaran di sekitar tribun yang menjadi kebanggaan masyarakat Kab. Bangkalan.

Sampah yang berceceran tersebut, merupakan limbah bawaan para pengunjung yang datang ke Alun-alun Bangkalan.
Berdasarkan fakta itu, tak sedikit para pengunjung sangat menyayangkan kejadian itu bahkan ada yang berkata kumuh!

Seperti yang dikatakan salah seorang pengunjung yang singgah di Alun-alun Bangkalan, dirinya sangat prihatin melihat kondisi tribun yang penuh dengan sampah.

“Alun-alun Bangkalan sudah bagus, tapi di sekitar tribun tidak ada tong sampah, sekaligus warga yang berkunjung atau ber olahraga tidak tahu diri. Seenaknya saja buang sampah,” ucap pengunjung yang tidak ingin di sebutkan namanya, dengan nada kesal. Selasa (21/01).

Setelah tim gemadika.com konfirmasi langsung dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bangkalan Akhmad Ahadiyan Hamid mengatakan, alun-alun selatan dan alun-alun utara memang tanggung jawab Dispora Bangkalan.

“Di sekitar tribun berulang kali kami sediakan tempat sampah namun selalu hilang, di situ juga ada pompa air, semoga tidak hilang juga, terkait kebersihan alun-alun kita di bantu DLH” ungkap pria yang akrab di sapa Diet.

Tidak hanya sampah di tribun, beberapa fasilitas olahraga seperti panjat tebing pun ada yang hilang.

“Rangka besi Tower Wall Climbing juga ada yang hilang,” imbuhnya.

Diet mengajak kepada masyarakat untuk sama sama menjaga dan segera melaporkan jika ada gerak-gerik pengunjung yang terindikasi berkelakuan buruk.

“Mari kita jaga bersama Alun-alun Bangkalan, serta dimanfaatkan sebagai ruang publik bagi masyarakat. Jangan sampe Alun-alun ini menjadi kumuh dan dikunjungi oleh masyarakat untuk berbuat tidak baik,” pungkasnya.

Alun-alun merupakan ruang publik yang fungsinya sangat beragam, biasanya Alun-alun ini digunakan untuk bercakap-cakap, berdiskusi, berolahraga dan melakukan pesta atau hajatan rakyat. (nardi)