BANGKALAN, GEMADIKA.com – Ratusan kotak makan bergizi gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapur sehat yang dikelola Yayasan Pondok Pesantren Al Anwar tiba di SD Negeri Patereman 1, Jl Raya Kedungdung No 630 Kec. Modung Kab. Bangkalan, Selasa (07/01) siang.

Dari pantauan tim Gemadika.com di lokasi, ratusan kotak makan terbuat dari stainless steel, dibagikan ke seluruh murid.

Saat kotak tersebut dibuka, ternyata menu makanan di hari kedua pelaksanaan MBG tersebut berisi nasi putih, buah jeruk, daging ayam, tempe tahu, sayur buncis wortel, serta sekotak susu.

Salah seorang murid kelas 4 SD Negeri Patereman 1 Modung Bangkalan, Fahreza mengaku, rasa menu makanan MBG tersebut enak dan lezat.

“Rasanya enak, apalagi sayurnya karena saya suka sayur dan buah. Terimakasih Bapak Presiden atas makan gratisnya, makanannya enak dan bergizi,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pendistribusian makanan bergizi gratis (MBG) dimana merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto mengatakan, beberapa kabupaten kota di Jawa Timur yang menyiapkan SPPG dapur sehat.

“Ada 22 kabupaten kota di Jawa Timur yang menyiapkan SPPG dapur sehat, salah satunya di Ponpes Al Anwar Modung, salah satu titik di Madura yang menjadi fokus peninjauan program strategis ini,” ungkapnya.

Gubernur Jawa Timur meninjau distribusi makanan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah Kabupaten Bangkalan. (Foto Istimewa)

Khofifah juga menyampaikan bahwa MBG menu yang disediakan diawasi dengan ketat oleh ahli gizi. Karena itu ia berharap program tersebut dapat memperbaiki gizi pada murid dan meningkatkan kualitas pendidikan.

“Tentunya menu yang disajikan sudah dimonitor oleh ahli gizi yang variannya sangat bagus untuk menghindari malnutrisi,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Anwar Modung KH Muchlis Muhsin menegaskan program MBG sangat bermanfaat untuk para siswa dan juga santri.

“Dari segi kemanfaatan, para siswa di Bangkalan sangat senang dan antusias dengan program ini. Terlebih karena kami ada di desa, mereka senang karena makanan yang diterima sangat lengkap. Dalam sekali makan mereka mendapatkan nasi, lauk, sayuran, hingga susu dan buah,” tegasnya.

“Terlebih juga para santri. Ini sangat mewah. Jika biasanya makanan di pondok pesantren seadanya, ini bagi mereka sangat mewah, menggembirakan dan tentunya menambah semangat belajar,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, implementasi program MBG ini juga merangkul UMKM di Bangkalan. Dapur MBG ini menjadi ladang rezeki bagi para penjual sayur, daging, dan juga sembako.

“Program ini sangat bermanfaat maka kami berharap terus diperluas dan dilanjutkan programnya. Karena selain menyiapkan generasi sehat berkualitas juga menjadi sumber pendapatan ekonomi baru bagi masyarakat,” tegasnya. (nardi)