BANTEN, GEMADIKA.com – Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) menyimpan lebih dari 1.000 artefak penting ini merupakan pusat edukasi dan pelestarian sejarah Kesultanan Banten telah selesai direvitalisasi.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon meresmikan langsung musemum tersebut. Ia berharap MSKBL akan menjadi pusat edukasi budaya untuk masyarakat khususnya generasi muda melalui peninggalan sejarah.
“Revitalisasi museum ini, termasuk penambahan teknologi interaktif dan pameran temporer, diharapkan mampu memperkuat fungsinya sebagai pusat narasi, literasi, dan edukasi budaya. Museum bukan hanya tempat menyimpan artefak, tetapi juga ruang hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini melalui inovasi dan teknologi,” ujar Fadli dalam keterangan yang diterima, Senin (20/1/2025). Melansir detik.
Dalam setahun terakhir, MSKBL tercatat telah tercatat menerima lebih dari 60.000 pengunjung. Hal ini menjadi tanggungjawab bersama untuk menjaga dan melestarikan budaya untuk masa depan.
“Situs-situs ini adalah pengingat dinamika sejarah yang membentuk identitas kita hari ini. Pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatannya merupakan tanggung jawab generasi kita kepada masa depan,” katanya.
Fadli menginginkan untuk menghidupkan narasi sejarah dalam pengelolaan situs budaya dengan melakukan dokumentasi peninggalan sejarah yang bertujuan untuk memperkaya pemahaman masyarakat tentang sejarah.
“Banten ini memiliki kekayaan budaya luar biasa, tetapi WBTb (Warisan Budaya Takbenda) yang tercatat dari Banten baru mencapai 32 dari 2.213 WBTb di seluruh Indonesia. Potensi ini harus terus kita dorong agar lebih banyak tercatat,” katanya.
Disisi lain, pihaknya juga mendorong pelaksanaan festival budaya dan aktivasi komunitas seni bela diri seperti pencak silat dan debus. Untuk itu, pihaknya juga meminta semua pihak agar berperan dalam pelestarian budaya.
“Kami siap mendukung, karena yang terpenting adalah menghidupkan kembali ekosistemnya. Harus ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, serta masyarakat. Komunitas budaya adalah ujung tombak yang memastikan kebudayaan kita tetap hidup dan relevan,” katanya. (Reza Ori)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan