ACEH, GEMADIKA.com – Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mengecam keras tindakan brutal penembakan terhadap dua warga Aceh di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, pada Kamis, 2 Januari 2025. SAPA menilai kejadian ini sebagai bentuk kejahatan keji yang tidak dapat ditoleransi dan mendesak pelaku dijatuhi hukuman mati.

Ilyas Abdul Rahman (48) meninggal dunia setelah terkena tembakan di dada dan lengan kiri, sementara Ramli Abu Bakar (60) dalam kondisi kritis akibat luka tembak di punggung kanan yang menembus tangan kiri. Insiden tragis ini bermula ketika kedua korban mencoba mempertahankan mobil rental milik Ilyas yang hendak dibawa kabur oleh pelaku yang mengaku sebagai aparat negara.

Baca juga :  Babinsa TNI Perkuat Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat Alusiron Nagan Raya, Komitmen Jaga Keamanan Desa

“Tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan tindakan mengambil nyawa orang lain, apalagi dilakukan oleh seseorang yang mengatasnamakan aparat negara. Ini adalah kejahatan yang biadab, memalukan, dan tidak manusiawi. Kami, warga Aceh mengutuk keras tindakan ini, pelaku harus dihukum mati untuk memberikan efek jera dan memastikan tragedi seperti ini tidak pernah terjadi lagi di masa depan,” kata Ketua SAPA, Fauzan, pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Menurut SAPA, tindakan pelaku tidak hanya melukai korban dan keluarganya, tetapi juga melukai martabat dan rasa keadilan seluruh masyarakat Aceh. Peristiwa ini mencerminkan betapa buruknya penyalahgunaan kekuasaan oleh individu yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban.

SAPA menyoroti bahwa kasus ini mencerminkan rusaknya moral individu tertentu dalam institusi negara. Fauzan menegaskan bahwa penyalahgunaan kekuasaan seperti ini adalah pengkhianatan terhadap sumpah dan tanggung jawab seorang aparat.

Baca juga :  Babinsa Koramil 03/Senagan Timur Laksanakan Komsos dengan Warga Desa Cot Punti

“Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Jika pelaku tidak dihukum berat, maka ini akan menjadi preseden buruk yang mengancam keselamatan masyarakat,” pinta Fauzan.

Kejadian ini telah mengguncang masyarakat Aceh dan memicu amarah yang luar biasa. SAPA berharap pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak tegas untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya, serta memulihkan kepercayaan publik yang terluka akibat tindakan biadab oknum aparat ini. (Rahmat P Ritonga)