YOGYAKARTA, GEMADIKA.com – Dua bersaudara yang telah lama mengidap penyakit hidrosefalus yang mengalami pembesaran kepala karena cairan hanya bisa terbaring di tempat tidur sejak bayi.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji memastikan kondisi dua bersaudara tersebut dengan berkunjung ke Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/1/2025).

“Hari ini kunjungan kerja saya ke Yogyakarta, selaku Menteri ini menjadi bagian yang saya sebut negara harus hadir. Prinsipnya kepada warga negara kita, dalam hal ini mungkin berkebutuhan khusus dalam tanda petik,” katanya. Melansir Liputan6.

Dalam kunjungannya, Menteri Wihaji menjenguk dua anak dari Sumini (45) yakni Ahmad Yuandi Nurrova (16), dan Riza Gionino (13) di rumahnya. Kedua bersaudara ini merupakan anak ketiga dan keempat, dari lima bersaudara.

Baca juga :  11 Pejabat Fungsional Baru Dilantik di Nagan Raya: Langkah Baru Penguatan Pengawasan dan Pelayanan Publik

Suami Sumini meninggal dunia pada tahun 2016. Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, Sumini mengandalkan bantuan orang tuanya serta sokongan dari anak pertama serta kedua yang sudah bekerja.

Wihaji menegaskan bahwa pemerintah Presiden Prabowo Subianto tetap berkomitmen tetap bekerja, tetap konsisten, kurangi diskusi, dan kurangi workshop.

“Sekarang terjun ke lapangan menyelesaikan masalah, jangan sering-sering belanja masalah. Masalahnya sudah ketahuan semua. Termasuk hari ini, sehingga kita sudah tahu kenapa terjun ke lapangan,” lanjut Bupati Batang, Jawa Tengah periode 2017-2022.

Sebelumnya, Wihaji pertama kali mengetahui kondisi kedua anak Sumini lewat media sosial. Dari hal tersebut, ia meminta semua pihak, baik dari pusat maupun daerah bekerja sama dalam wujud kolaborasi pentahelix.

Baca juga :  Penetapan 6 Fraksi di DPRD Batu Bara Lewat Rapat Paripurna

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan, keluarga Sumini sudah mendapatkan berbagai jaminan sosial dan kesehatan yang menjadi kepastian terpenuhinya kebutuhan dasarnya.

“Kehadiran Pak Menteri, kami semuanya di sini untuk merencanakan apa saja yang sekiranya pemerintah bisa memberikan lebih baik baik dari yang sudah-sudah,” terangnya.

Bupati Halim juga meminta Dinas Kesehatan segera menyiapkan tenaga fisioterapi bagi Ahmad dan Riza di Puskesmas Dlingo 2.

Pasalnya ketiadaan tenaga fisioterapi, memaksa keduanya tidak mendapatkan perawatan rutin dari unit pelayanan kesehatan terdekat. (Reza Ori)