CIREBON, GEMADIKA.com – Sebuah longsor dahsyat terjadi di lokasi galian Gunung Kuda, Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (11/2/2025) sore.
Peristiwa yang terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial ini menunjukkan material batu kapur yang runtuh disertai suara gemuruh dan kepulan debu tebal, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.
Detik-detik mendebarkan saat gunung bergemuruh terekam jelas dalam video amatir yang beredar luas. Tampak material batu kapur berjatuhan diikuti kepulan debu pekat yang menyelimuti area pertambangan. Di sekitar lokasi terlihat truk-truk pengangkut batuan yang untungnya sedang tidak beroperasi.
Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, saat dikonfirmasi langsung menuju lokasi untuk memastikan keadaan.
“Anggota kami sudah mengecek ke lokasi kejadian, dan dipastikan tidak ada korban jiwa,” ungkap AKP Nuryana kepada wartawan Selasa (11/2/2025) malam, dikutip dari Tribun Jabar.
Investigasi awal mengungkap bahwa longsor ini terjadi akibat kombinasi faktor alam dan metode penggalian yang diterapkan di lokasi tersebut.
“Longsor ini terjadi karena faktor alam dan metode penggalian. Material diambil dari bawah, sehingga membuat tanah di atasnya runtuh,” jelasnya.
Yang menarik, longsor ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh pihak pengelola galian. Mereka telah melihat tanda-tanda risiko longsor dan mengambil langkah pencegahan dengan meliburkan seluruh pekerja. Bahkan, pengelola diduga sengaja memanfaatkan kondisi cuaca untuk mempercepat proses longsor yang memang sudah diperkirakan akan terjadi.
“Karena sudah ada indikasi longsor, pekerja di lokasi galian C diliburkan untuk menghindari risiko,” tambah Nuryana.
Maman, salah satu warga Desa Cipanas yang menjadi saksi mata, mengonfirmasi bahwa terdengar suara gemuruh dari atas gunung sebelum longsor terjadi.
“Kejadian sangat cepat, debunya sangat tinggi tapi beruntung tidak ada aktivitas galian di lokasi longsor,” ujarnya kepada wartawan.
Lebih jauh, Maman menjelaskan bahwa peristiwa longsor di lokasi tersebut bukanlah hal baru. Ia menyebut bahwa para pekerja sudah diperingatkan lebih awal. “Kami sudah diminta menjauh dari lokasi longsor oleh pengelola. Jadi semua pekerja menghindari lokasi tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Dukupuntang, Iptu Sadia juga membenarkan adanya peristiwa longsor tersebut.
“Kita sudah mengecek ke lokasi kejadian, dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” ucapnya saat dikonfirmasi.
Pihaknya menerangkan bahwa lokasi tersebut memang rawan longsor karena aktivitas penggalian.
“Longsor ini, karena faktor cuaca, dan digali dari bawah sehingga terjadi longsor,” tambahnya.
Hingga saat ini, meski tidak ada korban jiwa, pihak berwenang tetap melakukan pemantauan intensif di area galian untuk memastikan keselamatan lingkungan sekitar dan mengantisipasi kemungkinan longsor susulan.
Warga sekitar yang telah terbiasa dengan kondisi ini berharap adanya evaluasi metode penggalian untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang, meskipun sistem peringatan dini yang diterapkan pengelola terbukti efektif mencegah jatuhnya korban jiwa.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan