GROBOGAN, GEMADIKA.com – Di Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, terdapat sebuah makam yang diyakini milik seorang aulia dan tokoh bersejarah bernama Ki Ageng Katong. Makam ini telah menjadi tujuan ziarah banyak orang dari berbagai daerah.

Sejak renovasi dan peresmian makam oleh Bupati Grobogan saat itu, H. Bambang Pujiono, pada tanggal 25 Oktober 2010, jumlah peziarah yang datang semakin meningkat.

Siapakah sebenarnya Ki Ageng Katong? Beberapa sumber mengungkapkan bahwa Ki Ageng Katong, yang juga dikenal sebagai Raden Bathara Katong, adalah putra Prabu Brawijaya V, Bhre Kertabumi, Raja Majapahit terakhir. Di masa kecilnya, beliau dikenal dengan nama Raden Joko Piturun.

Dari garis keturunan ini, terlihat bahwa Ki Ageng Katong memiliki hubungan saudara dengan Raden Fatah (Sultan Demak) dan Bondan Kejawan atau Ki Ageng Lembu Peteng, yang merupakan menantu Ki Ageng Tarub.

Dalam sejarah, Ki Ageng Katong dikenal sebagai pendiri Kabupaten Ponorogo. Sebagai tokoh terkemuka di akhir era Majapahit dan awal Kesultanan Demak, beliau sangat dihormati oleh masyarakat Ponorogo karena berhasil membawa daerah tersebut dari keadaan primitif menuju masyarakat yang lebih maju dan berperadaban.

Sebagai sosok yang dianggap sebagai founding father Ponorogo, masyarakat juga meyakini bahwa makam beliau terletak di Desa Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Di sana, makam Ki Ageng Katong atau Raden Bathara Katong menjadi salah satu destinasi wisata ziarah yang selalu ramai dikunjungi.

Baca juga :  Polres Purworejo melaksanakan Rampcheck serentak di Terminal Type A Purworejo

Ki Ageng Katong adalah seorang aulia dan penyebar agama Islam. Menurut sebuah sumber, beliau datang ke Wengker (nama kuno Ponorogo) atas perintah Sultan Fatah untuk melakukan misi penyebaran Islam.

Nama “Bathara” yang disematkan pada beliau merupakan pemberian Sultan Fatah untuk memudahkan dakwah Islam di kalangan masyarakat Wengker yang saat itu mayoritas beragama Hindu dan Buddha.

Lalu, bagaimana dengan makam Ki Ageng Katong yang terletak di Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan? Pengelola makam di Desa Katong memiliki cerita tersendiri. Wakil Juru Kunci Makam Ki Ageng Katong, Cundoko Budoyo, yang akrab disapa Mbah Jonggol, menjelaskan bahwa sebenarnya Raden Bathara Katong yang dimakamkan di Ponorogo dan Ki Ageng Katong yang dimakamkan di Desa Katong adalah sosok yang sama.

Mbah Jonggol menuturkan bahwa meskipun terdapat kesamaan dalam silsilah dan cerita hidup, perbedaan mendasar hanya terdapat pada akhir cerita. Setelah mendirikan dan memimpin Ponorogo, Ki Ageng Katong dilaporkan menjalani perjalanan spiritual ke Demak untuk menemui saudaranya, Raden Fatah, yang saat itu telah menjadi sultan.

Baca juga :  Gaya Kepemimpinan Kades Yosep Triswanto, Menjadi Strategi Untuk Mendengar Aspirasi Masyarakat Desa Boloh

Dalam perjalanannya, Ki Ageng Katong tiba di sebuah lokasi dan mulai membabat hutan untuk membangun desa baru. Desa ini kemudian dikenal sebagai Desa Katong, yang terletak di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, dan nama Katong diabadikan sebagai penghormatan kepada sosok pendirinya.
Mbah Jonggol juga berbagi cerita bahwa setelah pulang dari Demak, Ki Ageng Katong kembali ke kampung tersebut. Ia diterima dengan baik dan dihormati oleh penduduk setempat yang semakin banyak. Di lokasi baru ini, Ki Ageng Katong mulai mengembangkan syiar Islam.

Ki Ageng Katong tinggal di tempat itu hingga akhir hayatnya dan tidak pernah kembali ke Ponorogo. Sampai saat ini, masyarakat Desa Katong dan sekitarnya meyakini bahwa makam Ki Ageng Katong, atau yang dikenal sebagai Raden Bhatara Katong, terletak di kompleks Pemakaman Umum Desa Katong, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Dengan demikian, terkait keberadaan makamnya, apakah di Ponorogo atau Grobogan, hanya Allah yang lebih mengetahuinya. (artikel ini di lansir dari redaksi Khazanah grobogan)