BANGKALAN, GEMADIKA.com – Banyak masyarakat masih beranggapan bahwa sampah rumah tangga hanyalah limbah yang tidak berguna dan harus segera dibuang. Padahal, jika dikelola dengan baik, sampah justru bisa menjadi sumber ekonomi yang menguntungkan sekaligus menjadi solusi inovatif dalam penanganan masalah lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Bupati Bangkalan saat melaunching program Tabung Minyak Jelantah Siswa dan pemanfaatan botol limbah sebagai bahan daur ulang untuk produk ekonomi kreatif di SDN Kemayoran 1 Bangkalan, Rabu (5/2/2205).
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati menekankan bahwa kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik bukan hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Dengan sedikit kreativitas dan inovasi, sampah rumah tangga bukan lagi menjadi masalah, melainkan peluang ekonomi yang menjanjikan,” ujarnya.
Salah satu contoh nyata dari inovasi ini adalah yang telah dilakukan oleh SDN Kemayoran 1 Bangkalan, di mana para siswa mengumpulkan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah dan botol plastik untuk didaur ulang menjadi produk kreatif dan terbarukan.
“Dengan bekerja sama dengan pihak Dekraf, limbah berupa minyak jelantah ini akan dikumpulkan dan diekspor untuk dimanfaatkan sebagai produk energi alternatif. Sedangkan sampah plastik juga dimanfaatkan untuk produk kreatif lainnya,” jelas Pj. Bupati.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu singkat, para siswa telah berhasil mengumpulkan 500 liter minyak jelantah.
“Padahal dalam satu bulan, Gekraf memiliki target hingga lebih dari 1.000 ton.
Jika semua sekolah dan masyarakat bergerak, saya yakin target tersebut bisa terpenuhi. Sehingga, ini bisa menjadi solusi terhadap penanganan sampah sekaligus menciptakan peluang ekonomi, termasuk sebagai potensi bagi PAD Bangkalan,” terangnya.
Karena itu, Pj. Bupati berharap langkah inovatif SDN Kemayoran 1 Bangkalan dapat dijadikan percontohan dan diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya.
Selain itu, diharapkan konsep pengelolaan sampah ini juga dapat diterapkan di tingkat kecamatan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus memperkuat perekonomian daerah. (Nardi)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan