REMBANG, GEMADIKA.com – Sabtu,15/03/2025 Di Desa Tasik Agung, Dukuh Rembangan, yang terletak di belakang Pantai Kartini, terdapat sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade.
Usaha tersebut adalah budidaya dan produksi ikan pindang/presto yang dikelola oleh Ibu Yunus. Sejak didirikan pada tahun 2000, usaha ini terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam industri perikanan di Rembang, meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Proses Produksi Ikan Pindang/Presto
Setiap harinya, Ibu Yunus mampu memproduksi ikan pindang dalam jumlah besar, yakni antara 2 hingga 3 ton. Produksi ini masih dilakukan secara tradisional dan manual, mempertahankan cita rasa khas yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
Usaha ikan pindang/presto ini memanfaatkan berbagai jenis ikan, di antaranya:
- Ikan Salem
- Ikan Layang
- Ikan Tongkol
- Ikan Bangar
- Ikan Sero
Metode tradisional yang diterapkan oleh Ibu Yunus dalam proses produksi ikan pindang memastikan kualitas dan daya tahan produk tetap optimal. Dengan pengalaman bertahun-tahun, UMKM ini telah menemukan formula yang tepat untuk menghasilkan ikan pindang yang lezat dan tahan lama.
Tantangan dalam Usaha Ikan Pindang

Meskipun usaha ini berjalan stabil, ada kendala yang cukup signifikan, terutama dalam hal tenaga kerja. “Saat ini, tenaga kerja menjadi tantangan utama. Kebanyakan pekerja yang masih bertahan berusia di atas 50 hingga 60 tahun, sehingga secara fisik sudah kurang kuat untuk bekerja secara maksimal. Sementara itu, banyak tenaga muda lebih memilih bekerja di pabrik yang kini banyak berdiri di wilayah Rembang,” ungkap Ibu Yunus.
Persaingan dengan industri yang lebih besar dan modern juga menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM seperti usaha milik Ibu Yunus. Namun, dengan semangat dan ketekunan, usaha ini tetap bertahan dan terus mencari cara untuk berkembang.
Dampak Ekonomi dan Jangkauan Pasar
Saat ini, UMKM ikan pindang/presto milik Ibu Yunus telah menyerap sekitar 45 tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Produk ikan pindangnya pun telah dipasarkan ke berbagai daerah, baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, antara lain:
Wilayah Jawa Tengah:
- Solo
- Yogyakarta
- Muntilan
- Magelang
- Sleman
Wilayah Jawa Timur:
- Bojonegoro
- Jombang
- Mojokerto
Keberhasilan usaha ini dalam menembus berbagai pasar menunjukkan tingginya permintaan terhadap ikan pindang berkualitas. Dengan distribusi yang semakin luas, UMKM ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

Inovasi dan Harapan Masa Depan
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Ibu Yunus tidak berhenti berinovasi. Ia mulai mempertimbangkan untuk memperluas pemasaran melalui platform digital dan media sosial agar produknya bisa menjangkau lebih banyak pelanggan. Selain itu, diversifikasi produk seperti ikan pindang dalam kemasan vakum atau ikan presto siap saji juga sedang dipertimbangkan untuk meningkatkan nilai jual.
“Saya berharap usaha ini terus berkembang agar bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, terutama dari wilayah Rembang, sehingga bisa membantu mengurangi angka pengangguran,” ujar Ibu Yunus dengan penuh semangat.
Dengan dukungan dari pemerintah, komunitas UMKM, dan masyarakat, usaha ikan pindang/presto ini dapat terus tumbuh dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian lokal. Keuletan dan inovasi yang dilakukan Ibu Yunus menjadi inspirasi bagi banyak pedagang usaha kecil lainnya di Indonesia.
(Joko Purnomo – Tim Gemadika.com melaporkan)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan