GROBOGAN, GEMADIKA.com – Curah hujan tinggi yang melanda kawasan Salatiga, Ambarawa, dan Beringin mengakibatkan jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Batur Agung, Kecamatan Gubug. Akibatnya, dua dusun di kawasan tersebut terendam banjir yang memaksa ratusan keluarga mengungsi, Sabtu (09/03/2025) malam.
Abundarin, Sekretaris Desa Batur Agung, menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. “Sabtu malam kemarin, debit air di Sungai Tuntang sangat tinggi. Pada pukul 06.22, air mengalir sangat deras yang mengakibatkan terkikisnya tanggul dan tidak mampu lagi menahan tekanan air,” ungkapnya.
Jebolnya tanggul terjadi sekitar pukul 06.30, dengan aliran air yang membelah jalan dan menggenangi dua dusun, yakni Dusun Batur Agung dan Dusun Mintreng. Dampak banjir paling parah terjadi di Dusun Mintreng dengan 762 KK terdampak, sementara di Dusun Tutup tercatat 40 KK terdampak.
Pemerintah setempat melalui BPBD telah menetapkan dua titik pengungsian bagi warga terdampak, yaitu di Gereja Daerah Mintreng dan Balai Desa Batur Agung. Di Balai Desa Batur Agung telah disediakan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi.
Atul Bahiroh, warga RT 01 RW 04 yang menjadi korban banjir, menjelaskan situasi pengungsian. “Sudah tiga hari kami menerima bantuan Indomie untuk dimasak di dapur umum di Kelurahan Batur Agung. Yang mengungsi di Kelurahan Batur Agung ada 15 KK, sedangkan yang paling banyak berada di Mintreng, tepatnya di gereja,” jelasnya.
Bantuan dari pemerintah yang telah diturunkan meliputi alat berat yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki tanggul yang longsor agar dapat segera ditutup. Untuk logistik, Dinas Sosial dan Pemerintah Kabupaten juga telah menyalurkan bantuan berupa beras, Indomie, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya.
Saat ini, pihak berwenang masih terus melakukan upaya penanganan banjir dan memperbaiki tanggul yang jebol untuk mencegah dampak yang lebih luas. (Tri Handojo S)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan