GEMADIKA.com – Jumlah pemudik Lebaran 2025 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memprediksi jumlah pemudik tahun ini hanya mencapai 146,48 juta orang. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pemudik pada tahun 2024 yang mencapai 242 juta orang. Artinya, hampir 100 juta orang terpaksa tidak melakukan perjalanan mudik pada tahun ini.

Faktor Penurunan Jumlah Pemudik

Penurunan jumlah pemudik ini diduga kuat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi perekonomian yang lesu. Biaya transportasi yang semakin meningkat serta daya beli masyarakat yang menurun menyebabkan banyak orang harus mengurungkan niat mereka untuk pulang kampung.

“Kami melihat adanya korelasi antara penurunan jumlah pemudik dengan kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Banyak masyarakat yang lebih memilih untuk tetap tinggal di perantauan karena keterbatasan biaya,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Selain faktor ekonomi, kondisi cuaca serta ketersediaan moda transportasi yang terbatas juga menjadi pertimbangan masyarakat dalam mengambil keputusan untuk mudik atau tidak.

Dampak Penurunan Jumlah Pemudik

Penurunan drastis jumlah pemudik ini tentu berdampak pada berbagai sektor, termasuk transportasi, pariwisata, dan perekonomian daerah. Bisnis yang biasanya mendapat keuntungan besar dari arus mudik, seperti jasa transportasi, penginapan, serta sektor makanan dan minuman, kini mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.

Di sisi lain, kepadatan lalu lintas di jalur mudik utama diperkirakan akan berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dapat berdampak positif dalam mengurangi angka kecelakaan serta memperlancar arus perjalanan bagi mereka yang tetap mudik.

Harapan dan Antisipasi Ke Depan

Pemerintah berharap kondisi ekonomi dapat segera pulih sehingga jumlah pemudik bisa kembali meningkat pada tahun-tahun mendatang. Selain itu, diharapkan adanya kebijakan transportasi yang lebih terjangkau untuk membantu masyarakat yang ingin pulang kampung.

Sementara itu, bagi masyarakat yang tidak bisa mudik, banyak yang memilih untuk merayakan Lebaran di tempat tinggal masing-masing dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti video call untuk tetap terhubung dengan keluarga di kampung halaman.(Redaksi)