NAGAN RAYA, GEMADIKA.com – Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait ketersediaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Iskandar Muda (RSUD SIM), Bupati Nagan Raya Dr. TR Keumangan, memerintahkan Wakil Bupati Raja Sayang untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut pada Kamis (20/3/2025).
Sidak yang dilakukan jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah ini bertujuan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan utama di kabupaten tersebut dalam melayani masyarakat, terutama setelah diterimanya laporan tentang kelangkaan obat-obatan.
Wakil Bupati Raja Sayang tidak membuang waktu dan langsung mengunjungi RSUD SIM. Dalam kunjungannya, ia didampingi oleh Plt Kadis Kesehatan, Said Amri dan Kepala BPKD Alfiandri, yang masing-masing menjabat sebagai ketua dan anggota Dewan Pengawas RSUD SIM, beserta jajaran Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setdakab.
Dalam sidak tersebut, Wabup langsung memanggil Kepala Instalasi Farmasi, Syarifah Fitria Ulfa, S.Farm, Apt. Penanggung jawab farmasi ini mengakui bahwa stok obat-obatan hanya tersedia untuk beberapa minggu ke depan.
Temuan yang lebih mengkhawatirkan terungkap saat sidak, yakni sekitar 67 persen obat-obatan di apotek RSUD SIM dalam kondisi kosong. Kondisi ini memaksa pihak rumah sakit memberikan copy resep kepada pasien untuk membeli obat di apotek luar rumah sakit.
Setelah menerima penjelasan tersebut, Wabup Raja Sayang langsung memanggil Direktur RSUD SIM, dr. Dedi Afriadi, dan Sekretarisnya, Surya Sari Abbas, bersama bendahara serta pejabat terkait lainnya.
“Saya minta direktur dan jajaran terkait agar segera memasok obat-obatan. Ini perintah Pak Bupati,” tegas Raja Sayang.
Wakil Bupati menekankan pentingnya mengantisipasi kekosongan obat-obatan agar masyarakat yang berobat merasa nyaman, terlebih dalam waktu dekat akan menghadapi Hari Raya Idul Fitri.
“Ini perlu segera diantisipasi mengingat pasca lebaran biasanya pasien yang berobat kesini akan meningkat,” ujar Wabup.
Selain masalah obat-obatan, Raja Sayang juga meminta direktur menata kembali tenaga kesehatan di RSUD SIM. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah pegawai di rumah sakit tersebut mencapai lebih dari seribu orang, padahal ideal bagi RSUD SIM dengan status tipe C seharusnya kurang dari seribu.
“Berdasarkan data, jumlah pegawai disini mencapai seribu lebih, padahal ideal bagi RSUD SIM dengan status type c dibawah seribu, ini tentu mengganggu pelayanan dan tdk efisien dari sisi anggaran. Saya harap persoalan ini segera ditata ulang,” pinta Wabup Raja Sayang.
Sidak ini merupakan langkah cepat pemerintah daerah untuk merespon keluhan masyarakat dan memastikan layanan kesehatan optimal, terutama dalam menghadapi momen hari raya yang biasanya diikuti dengan peningkatan jumlah pasien. (Rahmat P Ritonga)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan