GROBOGAN,GEMADIKA.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, para pedagang buah musiman maupun permanen di Jalan Raya Gubug-Ginggang mulai bersiap menyambut kedatangan para pemudik dan warga lokal. Jalur ini menjadi salah satu rute alternatif bagi pemudik yang melintas dari Gubug menuju Karangrayung dan Purwodadi, sehingga menjadi peluang bagi para pedagang untuk menawarkan buah segar sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah.
Salah satu pedagang yang sudah bertahun-tahun berdagang di kawasan ini adalah Bapak Nastain, warga asli Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Berjualan di depan BRI Jeketro, beliau telah berjualan buah selama puluhan tahun dan mengandalkan pemudik bermotor maupun mobil yang mampir untuk membeli buah.
“Menjelang Lebaran, harga buah memang cenderung naik. Tapi saya tetap optimis dagangan saya laku, karena memang setiap tahun tren ini terjadi,” ujar Bapak Nastain.
Kenaikan Harga Buah Jelang Lebaran
Harga buah-buahan di pasaran mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan menjelang hari raya. Beberapa contoh kenaikan harga buah yang dijelaskan oleh Bapak Nastain antara lain:
- Semangka Red Non Biji: dari Rp8.000/kg menjadi Rp12.000-13.000/kg
- Semangka Biasa (Biji): dari Rp7.000/kg menjadi Rp10.000/kg
- Semangka Kuning: dari Rp9.000/kg menjadi Rp12.000/kg
- Buah Naga: dari Rp14.000/kg menjadi Rp19.000/kg
Tak hanya buah lokal, buah impor seperti apel, kelengkeng, anggur, pir, dan jeruk santang juga mengalami kenaikan harga sejak dari Pasar Induk Buah Johar, Semarang.
Strategi Berdagang Jelang Lebaran
Untuk memenuhi kebutuhan pemudik dan masyarakat sekitar, Bapak Nastain membeli buah lokal seperti semangka, melon, dan timun suri. Selama momentum Lebaran, ia membuka tiga tempat dagang hingga tiga hari setelah hari raya, sebelum akhirnya kembali ke lokasi dagang biasanya di pertigaan Pasar Ginggang, tepat di depan mushola.
“Momen Lebaran ini memang waktu yang baik bagi kami para pedagang buah. Saya berharap pembeli tetap ramai hingga setelah Lebaran,” tambahnya.
Dengan semakin meningkatnya arus mudik, pedagang di sepanjang jalur alternatif ini berharap mendapatkan rezeki lebih dari tahun-tahun sebelumnya. Bagi pemudik yang melintas, mampir membeli buah bisa menjadi pilihan tepat untuk membawa buah tangan bagi keluarga tercinta.(Redjo/redaksi)