GROBOGAN, GEMADIKA.com – Telah dilaksanakan peresmian Makam Eyang Truno Djoyo yang berlokasi di Desa Sumber, Kecamatan Karangrayung. Makam tersebut terletak di area perbukitan, bersebelahan dengan sumber air yang melimpah. Lokasinya juga berbatasan langsung dengan lahan milik Perhutani.
Akses menuju lokasi makam dapat ditempuh dari Jalan Raya Karangrayung – Juwangi, tepatnya di kawasan bukit di belakang Semun SMA NEGERI KARANGRAYUNG. Dari gapura masuk ke kanan ke Desa Sumber, pengunjung cukup lurus sekitar 400 meter di belakang Gedung Dinas Perikanan.
Peresmian makam ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2025 dan ditandai dengan prosesi potong pita yang dilakukan oleh Sekcam Karangrayung. Acara tersebut juga dihadiri oleh unsur Forkompicam Karangrayung beserta masyarakat setempat.
Ketua panitia pembangunan makam, Sersan Mayadi, menyampaikan bahwa pembangunan makam ini dilakukan secara sengkuyung atau gotong royong oleh masyarakat, termasuk dalam hal pendanaan.
Tujuan pembangunan makam ini adalah agar makam Eyang Truno Djoyo dapat dijadikan tempat tirakat, sekaligus menjadi sarana pengingat tentang ketakwaan dan ketentraman hidup. Ke depan, makam ini diharapkan menjadi wisata religi yang terbuka untuk umum, tanpa memandang agama, sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Setelah pembangunan selesai, pengelolaan makam diserahkan kepada RT setempat agar dikelola bersama masyarakat.
Sekilas Tentang Eyang Truno Djoyo
Eyang Truno Djoyo dikenal sebagai tokoh yang berasal dari Madura. Beliau diutus oleh kerajaan sebagai teliksandi, atau dalam konteks masa kini setara dengan pasukan khusus intelijen negara. Selain dikenal sebagai teliksandi, Eyang Truno Djoyo juga diyakini sebagai salah satu leluhur pejuang bangsa yang turut berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Cerita tentang perjuangan dan pengabdian Eyang Truno Djoyo diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda, agar mereka semakin menghargai jasa dan pengorbanan para leluhur. (Tri Handojo)