GROBOGAN, GEMADIKA.com – Bawang merah menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian di Dusun Kepuh Rt 06/Rw 09, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Salah satu petani muda yang sukses membudidayakan tanaman ini adalah Pak Hadi, seorang petani milenial yang telah menekuni pertanian bawang merah dengan penuh dedikasi.

Pak Hadi mengungkapkan bahwa menanam bawang merah memiliki tantangan tersendiri. “Menanam bawang merah itu untung-untungan. Kalau kebetulan tanaman bagus dan tidak banyak diserang hama, hasil panennya melimpah. Tapi kalau panennya gagal, ya bisa rugi atau tekor,” ujar Pak Hadi.

Baca juga :  Gubernur Sulbar, SDK Buka Sandeq Ramadhan Fest 2025, Wujud Sinergi Pemerintah dan Organisasi Mahasiswa Dukung UMKM
foto kondisi lahan penanaman bawang merah

Pak Hadi menjelaskan bahwa hasil panen dari lahan seluas ¼ hektar dapat menghasilkan sekitar 1.700 kg bawang merah.
Jika dijual ke tengkulak atau bakul, hasilnya bisa mencapai kurang lebih Rp 50.000.000,00.
Namun, ketika panen tidak sesuai harapan, pendapatan bisa turun hingga sekitar Rp 20.000.000,00.

foto pemangkasan bawang merah 13/03/2025

Proses budidaya bawang merah sendiri membutuhkan ketelatenan dan perawatan intensif. Menurut Pak Hadi, dari tahap pembibitan hingga panen membutuhkan waktu sekitar 55 hingga 60 hari. Selama periode tersebut, perawatan dilakukan dengan penyemprotan sebanyak tiga kali untuk mengendalikan hama dan memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.

Baca juga :  UMKM Anyaman Sintetis Karya Tinggi: Karya Unik dari Bapak Masrukin

“Selama 60 hari itu, perawatan sangat penting, termasuk penyemprotan untuk menghilangkan hama. Kalau dilakukan dengan benar, hasilnya bisa memuaskan,” tambahnya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian dan meningkatnya minat generasi muda terhadap pertanian, kisah sukses petani milenial seperti Pak Hadi menjadi inspirasi bagi banyak orang. Budidaya bawang merah tidak hanya berpotensi memberikan keuntungan ekonomi yang besar, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah.
(joko purnomo)