REMBANG, GEMADIKA.com – Di Dusun Rejomulyo, RT 11 RW 03, Desa Kali Tengah, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus berkembang, menghadirkan peluang bagi masyarakat sekitar.
Salah satu UMKM yang menonjol adalah budidaya krupuk Bandung yang dijalankan oleh Mas Waluyo.
Usaha ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa.

Proses Produksi Krupuk Bandung

Mas Waluyo menjelaskan bahwa pembuatan krupuk Bandung membutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam setiap tahapannya. “Proses awalnya cukup sederhana. Tepung tapioka dicampur dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, garam, dan micin sesuai takaran. Setelah adonan siap, lalu dioven sebelum masuk ke tahap pencetakan,” ujar Mas Waluyo.

Setelah dicetak, krupuk dijemur untuk dikeringkan selama satu  hari. Jika cuaca cerah, proses pengeringan berjalan lancar, tetapi saat musim hujan, produksi bisa terganggu karena waktu pengeringan menjadi lebih lama. Setelah kering, krupuk kemudian masuk ke tahap penggorengan sebelum siap dipasarkan.

Baca juga :  Desa Monggot Gelar Pelatihan Pembuatan Kue Kering untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Foto proses pembuatan krupuk Bandung dari tahap pencampuran adonan,

Dalam sehari, produksi krupuk Bandung bisa mencapai 100 kg. Kualitas krupuk yang renyah dan gurih membuatnya diminati oleh banyak pelanggan dari berbagai daerah. Saat ini, produk krupuk Bandung dari UMKM Mas Waluyo telah berhasil menembus pasar di beberapa kota besar, seperti:

  • Pati
  • Tambakboyo
  • Rembang
  • Tuban
  • Blora
  • Jepara

Dampak Ekonomi dan Harapan Masa Depan

Sejak didirikan tiga tahun lalu, usaha ini telah berhasil menyerap 15 tenaga kerja dari warga sekitar, membantu mengurangi angka pengangguran di desa. Mas Waluyo berharap usahanya bisa terus berkembang agar semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan manfaat dari UMKM ini.
“Harapan saya, usaha ini bisa terus berkembang agar bisa membantu mengurangi angka pengangguran, khususnya di Desa Kali Tengah,” tambahnya. (Sabtu 15/03/2025)

Selain itu, Mas Waluyo juga terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produknya, termasuk mencoba varian rasa baru dan mengembangkan strategi pemasaran digital agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. “Kami juga mulai belajar memasarkan produk secara online agar lebih banyak orang yang mengenal krupuk Bandung ini,” ungkapnya.

Baca juga :  Serunya Ngabuburit Berburu Takjil di Bendungan Kletak Klambu

Peluang dan Tantangan UMKM

Usaha krupuk Bandung ini menunjukkan betapa pentingnya industri rumahan dalam menopang perekonomian desa. Namun, seperti UMKM lainnya, ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga bahan baku serta kendala cuaca dalam proses produksi.

Dukungan dari pemerintah maupun masyarakat sangat diperlukan agar usaha kecil seperti ini bisa bertahan dan berkembang. Dengan pembinaan, akses permodalan, serta pelatihan pemasaran digital, UMKM seperti milik Mas Waluyo memiliki peluang besar untuk semakin maju dan berkontribusi lebih luas bagi perekonomian lokal.

(Joko Purnomo – Tim Gemadika.com melaporkan)