INDRAMAYU, GEMADIKA.com – Para pemudik yang melintasi Jalur Pantura, khususnya di perbatasan Subang-Indramayu, diimbau untuk lebih berhati-hati. Fenomena tukang sapu jalanan yang beraksi 24 jam di titik-titik tertentu semakin marak menjelang Lebaran. Keberadaan mereka tidak hanya mengundang simpati, tetapi juga berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Banyak pemudik yang tergerak memberi uang kepada para penyapu jalan ini. Namun, tindakan tersebut dapat menimbulkan risiko kecelakaan, terutama jika pengendara mendadak mengerem tanpa memperhatikan kondisi lalu lintas di belakangnya. Sudah banyak kejadian kecelakaan akibat rem mendadak di area ini.
Sejumlah pengendara mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keberadaan para tukang sapu yang kerap berebut uang hingga ke tengah jalan. Hal ini membuat arus lalu lintas terganggu dan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di saat arus mudik Lebaran yang padat.
“Saat mendekati Lebaran, kami berharap pihak kepolisian semakin gencar melakukan operasi penertiban terhadap tukang sapu jalanan. Khususnya di wilayah sebelum Jembatan Indramayu-Subang, karena mereka sering kali berebut uang hingga ke tengah jalan dan membahayakan pengendara,” ujar salah satu pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi fenomena ini, pihak kepolisian setempat telah melakukan razia terhadap para tukang sapu jalanan yang beraktivitas di bahu jalan. Operasi ini bertujuan untuk menjaga kelancaran arus mudik serta mengurangi potensi kecelakaan yang bisa terjadi akibat aktivitas mereka.
Pemudik diimbau untuk lebih waspada saat melintas di jalur ini dan tetap mengutamakan keselamatan diri serta pengguna jalan lainnya. Jika ingin memberikan bantuan, sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
(Redjo/redaksi)