GROBOGAN, GEMADIKA.com – Keterbatasan lahan bukan lagi menjadi hambatan untuk memulai usaha budidaya ikan lele. Seorang warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan telah membuktikan bahwa budidaya lele bisa dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas yang mudah ditemukan: galon air minum.
Tim Gemadika berkesempatan berbincang dengan Bapak Rama, pembudidaya lele kreatif dari Desa Sumber Agung RT.02 RW.01, Kecamatan Godong, Grobogan. Dengan penuh semangat, beliau membagikan pengalamannya dalam menjalankan usaha budidaya lele yang terbilang unik dan praktis.
“Pembudidaya lele dimulai dari mencintai budidaya lele dulu, dari awal itu bisa belajar untuk membudidayakan lele,” ujar Bapak Rama saat ditemui tim Gemadika.
Inovasi sederhana ini menawarkan beberapa keunggulan. Selain tidak memerlukan lahan luas, metode budidaya dalam galon bekas ini dapat dilakukan di pekarangan rumah, baik di bagian samping maupun belakang. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun tergolong terjangkau dengan harga normal, termasuk pakan dan obat-obatan untuk mendukung pertumbuhan ikan lele.

Yang membuat metode ini semakin menarik adalah kemudahan dalam perawatannya. “Perawatan tidak sulit dan tidak ribet, bisa santai membudidayakan ikan lele. Tidak terasa punya penghasilan,” jelas Bapak Rama.
Menurut beliau, kunci utama dalam perawatan adalah menjaga kualitas air dengan penggantian rutin setiap tiga hari sekali atau ketika air mulai keruh.
“Inti kunci utama dalam perawatan adalah selalu menjaga air dan mengganti air bila air mulai keruh dan agak kotor, supaya ikan lele bertumbuh besar dan sehat. Dipakan yang rutin tiap pagi dan sore hari,” tambahnya.

Dengan perawatan yang tepat, Bapak Rama mengungkapkan bahwa lele-lele tersebut dapat dipanen dalam waktu relatif singkat.
“Dua setengah bulan sampai tiga bulan sudah panen dan sukses berpenghasilan,” ucapnya.
Ide kreatif ini tidak hanya cocok untuk kaum pria, namun juga bisa menjadi alternatif usaha bagi ibu-ibu yang tertarik mengembangkan ekonomi keluarga. Pemanfaatan galon bekas yang sudah tidak terpakai juga memberikan nilai tambah dari segi lingkungan, mengubah barang yang potensial menjadi sampah menjadi media produktif penghasil pangan dan pendapatan.