GEMADIKA.com – Di dalam dunia kerja, setiap pemimpin memiliki cara berbeda dalam mengelola tim dan menciptakan budaya perusahaan. Di satu sisi, ada bos yang cenderung tenang, dengan filosofi yang sangat sederhana: yang penting pekerjaan selesai dengan baik, tanpa drama, dan tentu saja, tanpa ada yang viral. Pemimpin jenis ini fokus pada hasil kerja dan memastikan bahwa tidak ada gangguan atau kontroversi yang dapat mengganggu produktivitas tim. Ia lebih memilih pendekatan yang tenang, dengan fokus pada stabilitas dan efisiensi.
Namun, di sisi lain, muncul bos yang lebih inovatif. Gaya kepemimpinannya sangat berbeda, bahkan bisa dibilang lebih futuristik. Ia masuk ruangan sambil membawa whiteboard portabel dan langsung menyampaikan ide-ide besar. “Dengar ya, tim. Kita perlu rebranding internal, bikin aplikasi, podcast tim, dan mungkin… NFT untuk mendukung budaya kerja kita!” Bos tipe ini tidak hanya fokus pada tugas sehari-hari, tetapi juga berusaha menginspirasi tim dengan ide-ide baru yang bisa membawa perusahaan ke level berikutnya. Dengan semangat inovasi, ia ingin memimpin perusahaan menjadi lebih modern dan relevan di tengah perkembangan teknologi.
Perbedaan ini sering kali menjadi sumber perdebatan di antara berbagai organisasi. Satu sisi menginginkan ketenangan dan keberlanjutan, sementara sisi lain mendambakan perubahan dan pembaruan. Satu bos ingin tim bekerja dalam suasana yang damai dan bebas dari drama, sedangkan yang lainnya berambisi untuk menjadi keynote speaker di TEDx kantor sendiri.
Pada akhirnya, maju atau mundurnya sebuah organisasi sering kali tergantung pada selera dan gaya kepemimpinan yang diterapkan. Apakah perusahaan lebih memilih stabilitas dan ketenangan atau berani mengambil risiko dengan inovasi yang lebih besar? Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan hasil akhirnya akan sangat bergantung pada seberapa baik tim dapat beradaptasi dengan visi yang dibawa oleh pemimpin mereka.(Joko Purnomo)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan