GEMADIKA.com – Dua hari menjelang peringatan Hari Kartini, bangsa Indonesia kembali mengenang sosok pelopor emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Tepat pada 21 April 2025 mendatang, bangsa ini akan memperingati 146 tahun kelahiran perempuan cerdas dan penuh semangat perubahan tersebut.

Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang Bupati Jepara yang berasal dari kalangan bangsawan Jawa, dan MA Ngasirah, putri dari seorang ulama bernama K.H. Madriono. Latar belakang keluarganya yang terpandang membuat Kartini memiliki akses terhadap pendidikan, meski terbatas karena status perempuan di zamannya.

Sejak muda, Kartini menunjukkan ketertarikan besar pada ilmu pengetahuan dan isu-isu sosial, terutama mengenai ketidakadilan yang dialami oleh kaum perempuan. Lewat surat-suratnya kepada sahabat pena di Belanda, ia banyak mengungkapkan pemikirannya tentang pentingnya pendidikan bagi Perempuan, kesetaraan gender, dan pembebasan dari belenggu adat yang membatasi peran perempuan.

Pemikiran RA Kartini kemudian dihimpun dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul, “Habis Gelap Terbitlah Terang,” yang hingga kini menjadi rujukan penting dalam sejarah perjuangan hak-hak perempuan di Indonesia.

Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April bukan hanya menjadi simbol penghormatan atas jasa-jasa RA Kartini, tetapi juga momentum refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk terus memperjuangkan kesetaraan, akses pendidikan, serta pemberdayaan perempuan di berbagai sektor kehidupan.

Semangat Kartini tetap relevan hingga kini, terutama di tengah tantangan modern yang menuntut perempuan untuk terus berperan aktif, baik di ruang domestik maupun publik. Kartini bukan hanya simbol kecantikan dan kecerdasan, tetapi juga ikon perubahan dan harapan bagi masa depan yang lebih setara. (Joko P)