ACEH TIMUR, GEMADIKA.com – Kilatan pedang membentuk gapura kehormatan. Deretan personel berseragam tegak membentuk barisan sakral, mengantar langkah penuh makna seorang pemimpin menuju babak baru pengabdian. Dalam suasana haru dan penuh kebanggaan, AKBP Nova Suryandaru, resmi berpamitan dari jabatannya sebagai Kapolres Aceh Timur melalui prosesi tradisi Pedang Pora, sebuah simbol kehormatan dan penghargaan tertinggi di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia.

Serah terima jabatan yang berlangsung di Aula Polres Aceh Timur menandai pergantian tongkat estafet kepemimpinan. Momen tersebut juga menjadi awal dari pengabdian baru AKBP Nova Suryandaru yang kini dipercaya mengemban amanah sebagai pejabat di Polda Aceh.

Selama masa tugasnya di Aceh Timur, AKBP Nova dikenal bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sosok yang membumi dan dekat dengan masyarakat, termasuk insan pers. Melalui program “Bakti Sosial”, ia kerap turun langsung ke tengah masyarakat—menyapa warga, menyalurkan bantuan sembako, hingga menjenguk personel yang sakit atau sedang mengalami musibah.

Baca juga :  Tangkap Bandar Sabu di Gampa: Polres Aceh Barat Amankan 51,6 Gram Sabu dan Puluhan Plastik Klip

Sentuhan humanis itu menjadikan Polres Aceh Timur tak hanya sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

“Beliau sosok pemimpin yang selalu mengedepankan pendekatan persuasif tanpa mengabaikan ketegasan hukum,” ujar Kasi Humas Polres Aceh Timur, ipda Agus. “Kami yakin, di tempat tugas yang baru, beliau akan semakin bersinar.”

Kini, Polda Aceh yang dikenal memiliki dinamika sosial serta tantangan tersendiri—menjadi ladang pengabdian selanjutnya. Dengan rekam jejak kepemimpinan yang solid, gaya komunikasi yang tegas namun bersahaja, serta kepekaan terhadap persoalan di lapangan, AKBP Nova Suryandaru SH diyakini mampu membawa warna baru dalam menjaga kondusivitas dan meningkatkan kepercayaan publik.

Baca juga :  Pisah Sambut Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan Resmi Gantikan AKBP Andi Kirana

Tradisi Pedang Pora bukan sekadar seremoni perpisahan. Ia adalah bentuk penghormatan atas dedikasi, simbol doa dan restu, serta cerminan komitmen untuk terus mengabdi dalam setiap langkah. Sementara itu, Polres Aceh Timur bersiap menyambut pemimpin baru, dengan semangat yang sama untuk melanjutkan pelayanan dan pengabdian terbaik bagi masyarakat. (Tuah Sembiring)