SURABAYA, GEMADIKA.com –  12 April 2025 – Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, ternyata menyimpan cerita rakyat yang melegenda tentang asal-usul namanya. Nama “Surabaya” atau dalam bahasa lokal disebut “Suroboyo” berasal dari dua hewan legendaris: Sura, seekor ikan hiu, dan Baya, seekor buaya.
Menurut kisah yang telah diwariskan secara turun-temurun, Sura dan Baya awalnya hidup rukun dan damai. Mereka sepakat untuk membagi wilayah kekuasaan: Sura akan menguasai wilayah laut, sedangkan Baya menguasai daratan dan sungai.

Baca juga :  Tragedi Di Jembatan Tunggulmas Seorang Mahasiswa Jakarta Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri

Namun, suatu hari wilayah kekuasaan Sura mengalami kekeringan. Ia pun mendatangi Baya untuk mengusulkan pertukaran wilayah sementara karena wilayah Baya tidak kekeringan. Baya menyetujui permintaan itu dengan itikad baik.

Sayangnya, kekeringan kembali melanda wilayah Sura. Ia pun kembali meminta pertukaran wilayah. Kali ini, Baya menolak permintaan tersebut karena merasa dibohongi dan dirugikan. Penolakan ini memicu perkelahian hebat antara keduanya.

Pertarungan tersebut berlangsung selama tujuh hari tujuh malam tanpa henti. Keduanya sama-sama kuat dan tak ada yang mau mengalah. Hingga akhirnya, karena kelelahan dan luka parah, Sura dan Baya tewas dalam perkelahian itu.

Baca juga :  Panen Raya Padi Serentak Bersama Presiden RI, Dandim 0829/Bangkalan Terus Dukung Inovasi Petani Bangkalan

Dari pertarungan dahsyat tersebut, muncullah nama “Surabaya” — gabungan dari nama dua makhluk legendaris itu, sebagai simbol keberanian dan kekuatan. Kini, kisah ini diabadikan dalam bentuk patung ikonik Patung Suro dan Boyo, yang menjadi salah satu landmark Kota Surabaya.(JP)