POLEWALI MANDAR, GEMADIKA.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk perbaikan akses jalan menuju tiga desa terisolir di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar. Dana tersebut akan disalurkan melalui Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, guna mempercepat pembangunan infrastruktur jalan yang selama puluhan tahun tak tersentuh perbaikan.
Adapun tiga desa yang akan mendapatkan perbaikan jalan adalah:
✅ Desa Ratte
✅ Desa Besoangin
✅ Desa Besoangin Utara
Pemprov Sulbar Prioritaskan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Masyarakat
Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga, dalam pernyataannya pada Minggu, 7 April 2025, menegaskan bahwa akses jalan yang layak sangat penting bagi masyarakat, terutama dalam mendapatkan layanan publik secara lebih cepat dan mudah.
“Kita tidak mau lagi melihat di media sosial ada masyarakat yang harus ditandu hanya karena kondisi jalan yang buruk,” ujar Salim S. Mengga.
Menurutnya, perbaikan ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil dan memastikan semua warga mendapatkan akses yang layak.
Pemprov Sulbar Juga Fokus ke Perbaikan Jalan di Daerah Lain
Anggaran ini dialokasikan setelah Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, mengusulkan perbaikan jalan dalam pertemuan Safari Ramadan di Rumah Jabatan Bupati. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga langsung menyetujui pengalokasian dana Rp10 miliar untuk memperbaiki akses ke tiga desa tersebut.
Tak hanya untuk Kecamatan Tutar, Pemprov Sulbar juga berkomitmen untuk memperbaiki jalan di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa, yang selama ini dikenal sebagai daerah sulit dilalui kendaraan akibat medan yang berat.
Selain itu, Pemprov Sulbar juga akan menyelesaikan tunggakan BPJS Kesehatan Pemkab Polman, sebagai bagian dari kebijakan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami berharap, di masa kepemimpinan kami, tidak ada lagi jalan di Sulawesi Barat yang tak bisa dilalui,” tegas Salim S. Mengga.(Antyka)