GEMADIKA.com – Di luar sana, kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat. Robot humanoid seperti Ameca kini mampu membaca ekspresi manusia, memahami humor, bahkan merespons emosi dengan natural. Namun, di sisi lain, masih banyak yang menganggap AI sekadar chatbot untuk hiburan semata.

Sementara negara-negara maju dan perusahaan teknologi raksasa berlomba-lomba mengintegrasikan AI ke dalam kehidupan sehari-hari, kita masih terjebak dalam pertanyaan klasik: Apakah AI akan merebut pekerjaan manusia?

Baca juga :  Waspada! Ini Dua Penyebab Utama Speech Delay pada Anak Menurut Dokter Anak IDAI

Faktanya, bukan AI yang menjadi ancaman, tetapi ketidaksiapan kita dalam memahami dan memanfaatkannya. Mereka yang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi ini akan memiliki keunggulan besar dalam berbagai sektor industri, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga kesehatan.

Baca juga :  Korlantas Polri Berlakukan Skema One Way Nasional, Kapolri Pimpin Seremoni Flag Off

Jika kita tidak mulai memahami dan menguasai AI sekarang, bukan tidak mungkin kita hanya akan menjadi penonton di era revolusi teknologi ini. Jadi, apakah kita siap beradaptasi atau hanya akan menjadi korban perubahan?(jp)