PAPUA BARAT, GEMADIKA.com – Pos Kramomongga Satuan Tugas (Satgas) Yonif 642/Kapuas dari Pengawal Perbatasan (Pamtas) Kewilayahan RI-PNG di Papua Barat menggelar layanan kesehatan gratis untuk masyarakat di wilayah terpencil Distrik Kramomongga yang selama ini minim akses medis, Rabu (9/4/2025).
Inisiatif tersebut menjadi bukti nyata kontribusi TNI dalam mewujudkan program pemerintah di bidang kesehatan bagi masyarakat di wilayah perbatasan yang belum terjangkau tenaga medis profesional.
Kegiatan pelayanan kesehatan yang berlangsung sejak pagi hari ini mencakup pemeriksaan kesehatan umum, pembagian obat-obatan, hingga edukasi kesehatan kepada puluhan warga yang datang dengan antusias. Banyak dari mereka menempuh perjalanan cukup jauh dari permukiman yang tersebar di sekitar wilayah perbatasan.

Komandan Pos Kramomongga, Lettu Inf Faisal Fian Azizi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan masyarakat di wilayah terpencil memperoleh pelayanan kesehatan yang merata.
“Kami ingin membantu masyarakat agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Ini juga menjadi bagian dari tugas kami untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah perbatasan,” ujar Lettu Inf Faisal.
Sementara itu, Bapak Cosmas Heremba, salah satu perwakilan masyarakat setempat, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelayanan kesehatan gratis ini.

“Kami sangat bersyukur atas kehadiran Pos Kramomongga yang memberikan perhatian besar kepada kami. Dengan adanya pelayanan kesehatan seperti ini, kami merasa sangat terbantu,” ungkapnya.
Kegiatan semacam ini juga menjadi sarana untuk memperkuat hubungan baik antara TNI dengan masyarakat, sekaligus membantu mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang sering dialami penduduk di wilayah perbatasan. Beberapa keluhan umum yang ditemukan antara lain gangguan pernapasan, nyeri sendi, dan beberapa penyakit kulit.
Tim kesehatan dari Pos Kramomongga juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama di daerah dengan keterbatasan akses air bersih. (Selamet/Pen Yonif 642/Kps)