BANDUNG, GEMADIKA.com – Video viral tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah seorang guru Biologi di SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengunggah aktivitas ujian siswanya yang diminta menggambar alat kelamin.

Video tersebut dengan cepat menuai beragam respons dari warganet, mulai dari kritik hingga kontroversi mengenai metode pengajaran tersebut.

Berdasarkan penelusuran, video tersebut dibuat dan diunggah langsung oleh guru Biologi bernama Wety Yuningsih pada bulan Februari 2025.

Dalam rekaman pendek yang beredar luas di sejumlah platform media sosial, terlihat seorang guru perempuan merekam para siswanya yang sedang serius mengerjakan soal ujian. Guru tersebut juga memperlihatkan telepon genggam para siswa yang dikumpulkan di meja guru untuk menghindari kecurangan selama ujian berlangsung.

Guru biologi di SMAN Bandung mendapat hate comment setelah memberikan soal ulangan gambar alat kelamin punya sendiri, yang bikin salah itu di-upload ke sosmed ga sih,” tulis salah satu akun X @somexthread yang dikutip pada Selasa (29/4/2025).

Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Setelah videonya viral dan menuai berbagai tanggapan, Wety Yuningsih akhirnya mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf pada Senin (28/4/2025).

“Nama saya Wety Yuningsih guru Biologi yang sudah membuat video tentang ujian reproduksi manusia,” kata Wety dalam video klarifikasinya.

“Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial,” lanjutnya.

Dalam penjelasannya, Wety menegaskan bahwa ujian tersebut merupakan bagian dari pembelajaran biologi kelas XI tentang sistem reproduksi manusia, dengan tujuan agar siswa memahami organ reproduksinya masing-masing.

“Adapun konten itu sebetulnya terkait dari bagian pembelajaran biologi kelas XI tentang reproduksi di mana siswa diharapkan untuk memahami alat reproduksinya masing-masing,” tegasnya.

Menerima Kritik dan Evaluasi

Meski begitu, Wety mengaku legawa terhadap kritik yang disampaikan oleh publik dan telah mengambil tindakan korektif dengan menghapus konten yang diunggah pada bulan Februari 2025.

“Saya menerima kritik dan saran dari para netizen untuk ke depannya lebih berhati-hati. Saya sudah menghapus video yang ada di akun saya, untuk akun-akun yang merepost video saya sudah di luar tanggung jawab saya,” katanya.

Diketahui, guru tersebut dikenal aktif di media sosial dan sering membagikan kegiatan belajar-mengajar serta menerapkan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Pihak Dinas Pendidikan Lakukan Penelusuran

Menanggapi kontroversi tersebut, Pengawas Sekolah pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Erlindia menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran dan konfirmasi terkait video yang dibuat dan diunggah oleh Wety Yuningsih.

“Sedang dilakukan penelusuran dan konfirmasi,” ujar Erlindia singkat saat dikonfirmasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak SMAN 1 Cililin terkait kontroversi video tersebut. Pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan setempat diharapkan segera memberikan klarifikasi untuk meredakan keresahan publik.

Kasus ini kembali mengingatkan tenaga pendidik tentang pentingnya berhati-hati dalam membagikan konten pembelajaran di media sosial, terutama yang berkaitan dengan topik sensitif seperti sistem reproduksi manusia.