DELI SERDANG, GEMADIKA.com – Puluhan warga dari Dusun 3, Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, menggelar aksi protes di depan pabrik PT Sumatera Timberindo Industry (STI) pada Rabu (6/11/2024).

Warga, yang mayoritas ibu-ibu dari Gang Bilal 4, Bilal 5, dan Bilal 6, mengeluhkan pencemaran udara, debu, dan kebisingan yang diduga berasal dari mesin blower pabrik mebel tersebut.

Aksi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Massa menuntut agar perusahaan segera menindaklanjuti keluhan mereka, bukan sekadar memberikan janji tanpa realisasi.

Salah seorang warga yang ikut dalam aksi, WN, mengungkapkan keresahannya terkait debu serbuk kayu yang sering mencemari lingkungan dan mengotori pakaian yang sedang dijemur.

“Kami resah dengan serbuk kayu ini, takut kesehatan kami terancam, dan pakaian yang kami jemur selalu kotor,” ujar WN saat ditemui dilokasi unjuk rasa.

Baca juga :  Miris! Jalan Desa Tomuan Holbung Asahan Rusak Parah, Warga Kesulitan Beraktivitas

Perusahaan Peraih Penghargaan, Tapi Lingkungan Tercemar?
PT STI dikenal sebagai salah satu pabrik mebel terkemuka di Indonesia dan bahkan telah menerima penghargaan atas upayanya dalam pelestarian lingkungan. Namun, warga mempertanyakan keabsahan penghargaan tersebut.

“Penghargaan terbaik se-Indonesia entah dari mana, kenyataannya tidak sesuai dengan keadaan kami di sini,” ujar seorang warga lainnya.

Dukungan dari DPRD
Aksi ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Deli Serdang dari Fraksi Gerindra, Paian Purba, yang memberikan dukungan kepada warga. Kehadiran Paian memberikan semangat bagi massa, yang berharap perusahaan segera mengambil langkah konkret.

Dalam dialog singkat antara warga, pihak perusahaan yang diwakili oleh Kepala Dusun 3 Sutrisno, dan Paian Purba, disepakati akan diadakan pertemuan lanjutan pada Sabtu, 9 November 2024, pukul 09.00 WIB.

Baca juga :  Pesona Danau Toba di Silalahi: Magnet Wisata Nataru dengan Lonjakan Pengunjung Signifikan

Penegasan dan Langkah Selanjutnya
Paian Purba menegaskan bahwa dirinya akan terus mendampingi warga hingga tercapai solusi yang memuaskan.

“Kami akan hadir kembali pada Sabtu pukul 09.00 WIB untuk pertemuan dengan penanggung jawab perusahaan. Jika pada hari yang ditentukan tidak ada keputusan atau penanggung jawab tidak hadir, maka warga berencana untuk menuntut penghentian operasi mesin blower, dan pastinya kami selaku wakil rakyat akan menyurati PT. STI,” ujar Paian Purba.

Sebelum mengakhiri aksi, warga dan Paian Purba menggelar makan bersama sebagai simbol persatuan dalam memperjuangkan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman. (W. Ardiansyah)