BENGKULU, GEMADIKA.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengambil langkah cepat dengan memasang perangkap harimau sumatera dan dua kamera pemantau di Desa Tunggal Jaya, Kabupaten Mukomuko, Kamis (9/1/2025). Tindakan ini merespons tragedi tewasnya seorang warga akibat serangan harimau dua hari sebelumnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, menyatakan bahwa lokasi kejadian berada di Areal Peruntukan Lain (APL). “Hasil cek lokasi berada di APL jaraknya dengan hutan sekitar 6 kilometer Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon.

Baca juga :  Effendi Edo-Siti Farida Pimpin Kota Cirebon, Raih 77 Ribu Suara di Pilkada 2024

Pemasangan perangkap dan kamera pemantau ini dilakukan setelah tim BKSDA melakukan pemetaan wilayah secara menyeluruh. Temuan ini mengindikasikan adanya potensi konflik manusia-satwa liar mengingat jarak lokasi yang relatif dekat dengan kawasan hutan.

Baca juga :  Berjoget di Karaoke dengan Dana Desa: Mantan Kades di Brebes Habiskan Rp387 Juta untuk Foya-foya

Tragedi bermula ketika Ibnu Oktavianto (22), warga Desa Tunggal Jaya, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Selasa (7/1/2025). Korban yang sebelumnya pamit mencari rumput untuk pakan ternak, ditemukan di kebun kelapa sawit milik warga dengan tubuh penuh luka cakaran dan gigitan yang diduga berasal dari harimau sumatera.