JAKARTA, GEMADIKA.com – Dalam menjaga warisan budaya yang ada di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan dorong masing-masing pemerintah provinsi untuk lebih memperhatikan dan menjaga peninggalan sejarah.
Hal ini diungkapkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Aceh. Pihaknya mengemukakan peran penting Aceh dalam penyebaran ajaran agama Islam di Indonesia.
“Berbagai jejak dan tinggalan sejarah yang menandai awalnya peradaban Islam di Aceh sejak masa Kerajaan Samudera Pasai tak hanya menunjukkan kontribusi Aceh dalam penyebaran Islam di Indonesia, namun juga kejayaan Aceh sebagai pusat perdagangan internasional dan pendidikan agama Islam,” katanya dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin (13/1). Melansir Antara.
Pihaknya menyebut provinsi Aceh bisa menjadi model bagi provinsi yang lain. Provinsi ini memiliki kekhasan dalam menghadirkan harmoni antara kehidupan beragama, budaya, dan tradisi.
Dari data Kementerian Kebudayaan, Provinsi Aceh tercatat memiliki banyak warisan budaya sebanyak 9.255 objek pemajuan kebudayaan.
“Warisan budaya Aceh yang mendunia antara lain Tari Saman, yang diinskripsi oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak-benda, naskah Hikayat Aceh yang ditetapkan sebagai Ingatan Kolektif Dunia UNESCO,” kata Fadli.
Menteri Kebudayaan terus berupaya mendorong program revitalisasi situs cagar budaya sebagai sarana pembelajaran dan edukasi kepada generasi muda agar dapat memahami dan menghargai sejarah yang ditinggalkan pendahulu.
“Revitalisasi ini adalah upaya literasi dan edukasi untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat memahami dan menghargai akar budaya dan agama yang menjadi identitas bangsa, serta mempertegas komitmen bersama dalam melestarikan kebudayaan bangsa yang berakar pada kearifan lokal dan berorientasi pada kemajuan,” jelasnya.
Menteri Kebudayaan selama mengunjungi Aceh juga bersilaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, dan membahas sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga keberagaman budaya Aceh.
Menteri Fadli juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di sekitar kita sebagai bentuk tanggungjawab bersama.
“Kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa jejak sejarah di Aceh, salah satunya seperti Kerajaan Samudera Pasai tetap hidup, tak hanya dalam ingatan kolektif bangsa tetapi juga sebagai fondasi peradaban, penggerak pembangunan daerah dan nasional, serta simbol kebanggaan budaya Indonesia di mata dunia,” kata Menteri Kebudayaan. (Reza Ori)