JAKARTA, GEMADIKA.com – Program Makan Bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah nyata pemerintah untuk memastikan generasi muda mendapatkan gizi yang cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Namun, program ini masih menyimpan banyak permasalahan seperti sisa dari makanan yang kadang tidak dihabiskan oleh siswa.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol mengungkapkan, sisa makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat dijadikan pupuk kompos.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) terkait pengolahan limbah tersebut.
Pemerintah saat ini juga memantau 80 lokasi di seluruh Indonesia sebagai percontohan pengelolaan sisa makanan MBG.
“Food waste-nya, kami sudah mengontrol kesiapannya bagaimana melakukan dekomposer, dan sebagian untuk maggot ataupun black soldier fly (untuk mengurai sampah organik),” ujar Hanif saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025) malam. Melansir Kompas.
Dari 80 titik, sekitar 20 titik pengolahan limbah yang dipantau berada di Jakarta. Sedangkan 60 titik menyebar di wilayah lain.
“Jadi, ini (pengolahan limbah) akan jalan terus dan memang belum terlalu banyak. Tetapi kalau (MBG) sudah berjalan (limbah) akan nimbun terus. Jadi kami harus mulai dari awal untuk melakukan waste management terkait food waste-nya,” papar Hanif.
Dalam penangannya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah sampah nasional. Oleh karena itu, Kementerian LH berencana mengeluarkan kebijakan untuk setiap daerah dapat mengelola sampah sesuai aturan yang berlaku.
“Kami akan keluarkan, mungkin ini sudah mapping, sedang melakukan pengawasan lingkungan. Paling lambat bulan Februari, seluruh kabupaten kota sudah mendapat surat yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan hidup,” tegasnya. (Reza Ori)