GROBOGAN, GEMADIKA.com – Di tengah keresahan masyarakat akan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, sebuah desa di Jawa Tengah justru menemukan solusi brilian yang mengubah kehidupan warganya.
Desa Rajek, yang terletak di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, kini menjadi sorotan berkat penemuan sumber gas alam yang tersimpan di bawah tanah mereka.
Awal Mula Penemuan yang Mengejutkan
Kisah ini bermula dari sebuah penggalian sumur biasa yang berujung pada penemuan luar biasa. Gas alam yang ditemukan secara tidak sengaja ini kemudian menarik perhatian Pemerintah Daerah Grobogan dan Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dilansir dari TribunJateng.
“Ditemukan adanya gas ini karena penggalian sumur dari tempate Mbah Kiai pada tahun 2013, kemudian tahun 2017 dilakukan pengeboran dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah untuk mencari gas ini,” jelas Sarmadi, pengelola gas rawa Desa Rajek kepada TribunJateng.com, Jumat (7/2/2025).
Transformasi Energi untuk Warga
Saat ini, sistem distribusi gas rawa telah berhasil menjangkau puluhan rumah warga.
“Untuk saat ini yang masih aktif sekitar 18 sampai 20 rumah warga,” ungkap Sarmadi.
Beliau menambahkan, “Awalnya keluhannya lama buat memasak, sehingga warga sempat tidak mau memakai, tapi kini sudah menemukan caranya agar apinya cepat buat memasak.”
Testimoni Warga: Lebih Hemat dan Nyaman
Siti Aminingsih, salah satu warga yang telah menggunakan gas rawa selama delapan tahun, membagikan pengalamannya yang sangat positif.
“Alhamdulillah saya menggunakan hampir delapan tahun, selama saya memakai gas rawa selalu aman tidak ada kendala,” ujarnya.
“Kalau buat memasak gas rawa apinya lebih besar daripada elpiji, apinya lebih biru, tidak ada bau, lebih aman, lebih hemat dan lebih nyaman,” tambahnya menjelaskan keunggulan gas rawa dibanding gas elpiji konvensional.
Potensi Jangka Panjang yang Menjanjikan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim ahli geologi, gas rawa di Desa Rajek memiliki karakteristik yang istimewa. Handoko Teguh Wibowo, Ketua Ahli Geologi yang meneliti di lokasi, menjelaskan bahwa gas ini tergolong sebagai gas alam yang berada di kedalaman dangkal, sekitar 30-40 meter.
“Luar biasa kandungan gas rawa di Desa Rajek. Gas rawa di Desa Rajek berada di kedalaman 30 meter hingga 40 meter. Lokasinya di spot-spot tertentu. Jenisnya biogenik gas dan di kedalaman dangkal,” ungkapnya.
Inovasi Teknologi Distribusi
Sistem distribusi gas rawa ini menggunakan teknologi yang aman dan efisien. Melalui sistem pipanisasi dan separator, gas dapat dialirkan langsung ke rumah-rumah warga dengan aman.
“Air kami buang dan gas kami alirkan melalui pipa ke kompor warga. Di selang pada kompor kami beri stop kran dan regulator untuk mengatur kestabilan gas,” jelas Handoko.
Harapan Masa Depan
Dengan potensi pasokan yang diprediksi bisa bertahan hingga seratus tahun, gas rawa Desa Rajek menjadi contoh nyata bagaimana sumber daya alam lokal dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah desa terus berupaya mengembangkan infrastruktur agar seluruh warga dapat menikmati manfaat dari sumber daya alam ini. (*)