PURWOREJO, GEMADIKA.com – Harapan baru menyapa petani Desa Samping, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I Tahun 2025 yang dilaksanakan Kodim 0708 Purworejo resmi membuka lembaran baru pembangunan desa pada Rabu (19/2/2025).

Peresmian program strategis ini ditandai dengan pemukulan kentongan dan penandatanganan berita acara oleh Pj. Sekda Purworejo, Drs. R. Achmad Kurniawan Kadir, di Lapangan Desa Samping.

Momentum bersejarah ini dihadiri jajaran pimpinan daerah, termasuk Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Inf Imam Purwoko, Kapolres Purworejo AKBP Edy Bagus Sumantri, Mayor Cba Agus Jumawan (Pasiminlog Silog Rem 072/Pmk), dan Kadin P3APMD Purworejo, Laksana Sakti, Hadir pula Forkopimcam Kemiri dan Ketua Persit KCK Cabang XXVIII Ny. Eva Imam Purwoko.

Baca juga :  TP PKK Desa Ngembak Grobogan Gelar Rapat Konsultasi: Bersiap Jadi Wakil Lomba Tingkat Kabupaten 2027

Membacakan amanat Bupati Purworejo, Pj. Sekda menekankan makna mendalam program TMMD. “Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam pelaksanaan TMMD ini. Sinergi yang kuat antar berbagai pihak menjadi kunci utama dalam membangun daerah yang kita cintai bersama,” ujarnya.

Pemkab Purworejo berkomitmen penuh mengintegrasikan program TMMD dengan kebijakan pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan, memperkuat sinergi TNI-masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca juga :  Bandara Ahmad Yani Kembali Jadi Bandara Internasional, Warga Semarang dan Jateng Rayakan Kabar Gembira Ini!

Letkol Inf Imam Purwoko mengungkapkan target utama program meliputi pembangunan jalan rabat beton sepanjang 908 meter, lebar 3 meter, dengan ketebalan 0,12 meter. Program juga mencakup rehabilitasi Mushola Al Iman, pembangunan tugu batas desa, serta kegiatan non-fisik berupa penyuluhan dari berbagai dinas terkait dan Kodim.

Pemilihan Desa Samping sebagai lokasi TMMD bukan tanpa alasan. Kawasan ini memiliki potensi pertanian seluas 20 hektare yang sebelumnya dimanfaatkan untuk penanaman padi gogo produktif. Namun, keterbatasan akses menghambat optimalisasi potensi tersebut. (Mr. Bean)