KONAWE, GEMADIKA.com — Organisasi Masyarakat (ORMAS) Tamalaki Wonua Konawe berhasil melaksanakan kegiatan Devile pembukaan pekan olahraga dan seni dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 di dua kabupaten, yakni Konawe dan Konawe Utara. Kegiatan yang digelar pada Kamis, 8 Agustus 2024, ini mendapat sambutan antusias dari para anggota ormas yang terlibat.
Ketua Umum Tamalaki Wonua Konawe, Asrif Banasuru, dalam keterangannya kepada media, menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan Devile di dua kabupaten secara bersamaan tidak lepas dari semangat dan dedikasi tinggi para anggota. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan leluhur suku Tolaki yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Dengan mengusung tema “Walaupun Kita Bukan Sedarah, Tetapi Kita Tetap Saudara; Walaupun Kita Beda Bahasa, Tetapi Kita Tetap Satu NKRI,” semangat HUT RI ke-79 tampak nyata dalam kegiatan ini.
“Alhamdulillah, pembukaan olahraga dan seni tingkat Kabupaten Konawe berjalan dengan lancar, berkat dukungan dari semua teman-teman,” ujar Asrif Banasuru.
Sementara itu, di tingkat Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, walaupun tidak dihadiri langsung oleh Ketua Umum, kegiatan pembukaan olahraga dan seni tetap berlangsung dengan baik, mencerminkan semangat persaudaraan yang kuat di antara anggota DPD Konawe Utara Tamalaki Wonua Konawe.
Kegiatan Devile ini turut dimeriahkan dengan atraksi budaya Tamalaki sebagai simbol pasukan penegak adat, yang bertujuan menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat Sulawesi Tenggara, agar tercipta kehidupan yang rukun antar suku dan agama tanpa saling menghujat.
Asrif Banasuru juga menyampaikan bahwa agenda kerja ormas di bulan Agustus ini masih menyisakan beberapa kegiatan penting, seperti gerak jalan 17 kilometer tingkat Kabupaten Konawe, serta perayaan 17 Agustus 2024 yang akan dimeriahkan dengan berbagai lomba. Upacara pengibaran bendera Merah Putih juga akan dilaksanakan di Bendungan Ameroro.
“Kami berharap ORMAS Tamalaki Wonua Konawe terus semangat dalam memperjuangkan cita-cita para leluhur suku Tolaki untuk menjaga, melestarikan adat budaya, dan kearifan lokal di Sulawesi Tenggara,” pungkas Asrif Banasuru. (Adhian Wijaya)