MAMUJU, GEMADIKA.com – Pemilihan umum di tahun 2024,terpilih sebanyak 45 anggota dewan Provinsi untuk Sulawesi Barat dengan 6 Kabupaten yakni Majene, Mamasa, Mamuju, Pasangkayu, Polewali Mandar,dan Mamuju Tengah.Kamis (26/09/24).

Untuk Kabupaten Mamasa terdapat 6 anggota dewan terpilih yang menjadi wakil Daerah ke Provinsi Sulawesi Barat

Ke Enam nama dari Kabupaten Mamasa dengan masing – masing partai yakni :

– Sabar Budiman dari Partai PDIP,
– Elisabet dari Partai PAN,
– Harun Lullulangi dari Partai Hanura,
– Sudirman dari Partai Golkar,
– Fredy Boy dari Partai Nasdem,
– dan Suhadi Kandoa dari Partai PKB.

Untuk fraksi Golkar,posisi Sudirman digantikan oleh Daud Tandi Arruan yang merupakan caleg nomor urut 2 pada pemilu 2024. Dilakukan pergantian antar waktu dikarenakan Sudirman telah mendaftarkan diri sebagai calon wakil Bupati untuk Kabupaten Mamasa pada Pilkada 2024.

Baca juga :  2 Oknum Kepala Desa di Mamasa di Vonis pelanggaran Pilkada

Sudirman mengundurkan diri sebelum penetapan Calon Kepala Daerah Kabupaten Mamasa. Posisi Sudirman kini digantikan oleh Daud Tandi Arruan yang merupakan mantan Kepala Dinas PUPR.

Memasuki masa pensiun, Daud Tandi Arruan atau yang akrab disapa om kumis kini bergabung dengan Partai Golkar untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif Provinsi Sulawesi Barat Daerah Pemilihan Kabupaten Mamasa.

Saat dijumpai di gedung DPRD pada saat pelantikan, Daud Tandi Arruan menyampaikan kepada gemadika.com bahwa rencana kedepannya adalah bagaimana memenangkan pasangan calon yang diusung oleh Partai Golkar dalam Pilkada 2024.

Baca juga :  2 Oknum Kepala Desa di Mamasa di Vonis pelanggaran Pilkada

“Memenangkan calon yang di usung oleh partai Golkar pada Pilkada 2024 itu sudah harga mati bagi saya” tuturnya
Daud Tandi Arruan juga menyampaikan, usai dilantik Ia harus memikirkan bagaimana bersinergi dan berkolaborasi dengan siapa saja sehingga kepentingan dan keinginan bersama dapat terakomodir, dan infrastruktur adalah prioritas utamanya terkhusus daerah wilayah 2 dengan infrastruktur yang masih sangat kurang dan jauh dari kata layak untuk kepentingan masyarakat. (Antyka)