JAKARTA, GEMADIKA.com – Menjelang pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024, anggaran untuk perayaan di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Jakarta menjadi sorotan. Isu utama adalah pembengkakan anggaran yang dikaitkan dengan sewa mobil mewah.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengakui bahwa anggaran untuk upacara kali ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penyelenggaraan acara di dua lokasi berbeda secara bersamaan: IKN dan Jakarta. Pratikno menjelaskan bahwa kenaikan biaya ini disebabkan oleh logistik tambahan dan bukan karena pemborosan.
“Ya karena upacara diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya tetapi tidak signifikan,” ungkap Pratikno di Kantor Sekretariat Negara pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Rumor mengenai sewa 1.000 unit mobil Alphard dengan tarif Rp25 juta per unit untuk tamu VVIP di IKN membuat heboh publik. Ketua DPD Asperda Kalimantan Timur, Damun Kiswanto, menyebutkan bahwa Kemensetneg memesan 1.000 unit mobil untuk upacara di IKN. Namun, Pratikno membantah berita tersebut dan mengatakan bahwa bus, bukan mobil mewah, yang akan digunakan untuk mengangkut tamu-tamu tersebut.
Analis politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengkritik penggunaan anggaran besar untuk perayaan di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Hensat menilai pengeluaran untuk selebrasi harus lebih efisien, mengingat adanya pemecatan massal yang baru-baru ini terjadi. Ia menegaskan pentingnya menjaga esensi kemerdekaan daripada berfokus pada kemewahan.
“Enggak pantes kalau untuk selebrasi, untuk perayaan, itu uangnya dihambur-hamburkan karena kondisi ekonomi Indonesia juga belum baik,” ujarnya.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengatakan bahwa tarif sewa untuk keperluan HUT RI di IKN tidak bisa dibandingkan dengan situasi umum karena kondisi khusus di IKN yang sedang dalam pembangunan. Moeldoko menambahkan bahwa penggunaan dana APBN untuk perayaan negara harus dipantau dengan baik dan tidak disamakan dengan pengeluaran umum.
Perayaan HUT RI ke-79 ini akan menjadi yang pertama kali dilaksanakan di IKN, dipimpin oleh Presiden Jokowi di IKN dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta. Keterbatasan fasilitas di IKN menyebabkan pemerintah meminjam fasilitas di Balikpapan dan menggunakan bus untuk transportasi tamu.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, Pemda, dan aparat terkait, diharapkan upacara ini dapat berjalan sukses dan memberikan kesan positif bagi masyarakat. (MonD)