SRAGEN, GEMADIKA.com – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kodim 0725/Sragen menggelar serangkaian perlombaan yang meriah di lapangan depan Markas Kodim Sragen, Sabtu (10/08/2024). Berbagai lomba tradisional yang melibatkan peserta dari berbagai usia, mulai dari ibu-ibu hingga anak-anak, berhasil menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Lomba-lomba yang diadakan di antaranya memindahkan air dengan paralon, memindahkan air dalam gelas, mengeluarkan bola dari kardus, mengambil bola dengan topeng corong, memindahkan gelas dengan balon, cantol cething, makan biskuit di wajah, karet wajah, estafet tepung di atas kepala, dan mengambil koin dari jeruk. Kegiatan ini menjadi salah satu momen yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat setiap tahun saat memperingati HUT RI.
Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan perlombaan ini diadakan selama dua hari. “Hari ini kita bergembira menyambut hari kemenangan rakyat Indonesia. Sebagai generasi penerus, kita memiliki kewajiban untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan kita,” ungkapnya.
Pada hari pertama, lomba diperuntukkan bagi ibu-ibu, dengan peserta yang berasal dari perwakilan Persit dari 20 Koramil di bawah Kodim Sragen. Salah satu peserta, Yunita Ekasari dari Koramil Karangmalang, merasa senang dan gembira karena timnya berhasil meraih juara pertama dalam lomba estafet memindahkan air dengan paralon. “Alhamdulillah, hari ini tim kami menang dan mendapatkan hadiah setrika. Saya berharap besok anak saya juga bisa menjadi juara dalam lomba untuk anak-anak,” ujar Yunita sambil tertawa.
Kemeriahan peringatan HUT RI di Kodim Sragen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan semangat kebersamaan di antara para peserta. Perlombaan akan dilanjutkan pada hari Minggu (11/08/2024) dengan lomba yang khusus diadakan untuk anak-anak, yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini. (Agus Kemplu)