GROBOGAN, GEMADIKA.com – Majelis Lintang Songo mengadakan Kegiatan Suluk Pepali Ki Ageng Selo yang rutin dilaksanakan 1 (satu) Bulan sekali di Serambi Masjid Ki Ageng Selo, Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Kamis (8/8/2024).
Majelis Lintang Songo ini merupakan komunitas pecinta Habib Umar Al-Mutohar, yang dipimpin oleh Kyai Robib Sumowijoyo Alhafidh.
Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Ke -79 Republik Indonesia, Majelis Lintang Songo mengambil tema ‘Peran Pemuda Mengisi Kemerdekaan’ dengan Ketua Gerakan Pemuda Anshor, Harsono sebagai narasumber.
Terlihat para santri membaur dengan pengunjung makam mengikuti kegiatan di Serambi Masjid Ki Ageng Selo.
Kegiatan diawali dengan Ziarah Ki Ageng Selo, yang dilanjutkan Manaqiban di Serambi Masjid Ki Ageng Selo yang dipimpin oleh Kyai Robib Sumowijoyo Alhafidh, diiringi group Rebana Lintang Pakis, Desa Pakis, Kradenan.
Turut Hadir dalam Kegiatan tersebut, Juru Kunci Makam Ki Ageng Selo, Ki Abdul Rokhim, Ketua Gerakan Pemuda Anshor, Harsono, dan Kiai – kiai ternama di Grobogan.
Kyai Robib Sumowijoyo yang juga Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Al-Madinah di Dusun Wates, Desa Kradenan, Grobogan menceritakan kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani, sebagai ulama panutan yang merupakan simbolnya para Wali yang dari kecil sudah mempunyai kebijaksanaan dan kebaikan hati hingga mampu menggetarkan jiwa orang lain.
Ki Suwito, seniman ternama di Kabupaten Grobogan, membawakan suluk pepali Ki Ageng Selo dengan suara merdu, peserta kegiatan mendengarkan dengan seksama.
Menurut, Harsono yang merupakan anggota DPRD Grobogan terpilih periode 2024-2029, Dalam Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 pemuda memiliki peran yang sangat penting dari zama dulu, bahkan sekarang.
“Sampai Istimewanya pemuda, Ir. Sukarno pernah dawuh atau bilang ‘Kirim aku 10 pemuda, (niscaya) akan saya guncang dunia,” ungkapnya saat mengisi kajian.
Harsono juga berpesan kepada anak-anak muda agar terus belajar dan jangan pernah melihat kesuksesan seseorang.
“Jangan melihat kesuksesannya, jangan melihat kekayaannya. Tapi, sebagai anak muda, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa belajar, harus bisa melihat prosesnya.”
Kegiatan ditutup dengan ‘Asrokol Maulid’, Slametan Rosulan, serta Shodaqohan Khas Lintang Songo yaitu Sambel Terong Godong Gedang (Samterdongdang) dan memamaki do’a khas.
Harsono berpesan kepada anak muda untuk berperan serta dan kreatif dalam setiap kegiatan khususnya untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pesan saya buat pemuda – pemuda, wabil khusus pemuda Kabupaten Grobogan, harus berkreasi, selalu mempersembahkan yang terbaik untuk Kabupaten Grobogan, mempunyai cita – cita yang tinggi dan tentunya selalu melakukan hal yang postif,” ungkapnya.
Kyai Robib Sumowijoyo Alhafidh menjelaskan bahwa Ada Nasehat – nasehat Ki Ageng Selo yang perlu kita terapkan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menurut Kyai Robib, “Dalam konteks kemerdekaan (Republik Indonesia) ini, ada nasehat Pepali Ki Ageng Selo yang sangat pas, yaitu diantaranya Ojo ati ngiwo, termasuk jangan korupsi. Artinya bahwa dari pejabat itu termasuk ojo ati ngiwo, jangan melakukan Tindakan yang tidak benar.”
“Membangun grobogan ini, leluhur kita in ikan sudah memberikan wejangan terhadap kita yaitu ‘kon sing temen’, temen iku tenanan, temen, jujur, Ini nasehat Ki Ageng Selo,” tambahnya.
Disini dulu rumahnya Ki Ageng Selo, ahli waris membuatkan masjid, dimana masjid iu untuk syiar-syiar juga. Dalam waktu itu, pemerintahan kerajaan mataram islam sampai menjelang negara kesatuan masjid ini dipakai seperti balai nikah, jadi katakan serambi ini multi Function (serbaguna),
“Kita berterima kasih, mengikutsertakan kegiatan – kegiatan disini syiar – syiar agama. Tak lain ya itu tadi, mengacu dengan ajaran Ki Ageng Selo, yang mana itu, ranah – ranah agamanya yang dihaturkan. Kelompok mana saja, mau menggunakan masjid serambi sini silahkan, seperti Lintang Songo,” ungkap Juru Kunci Makam Ki Ageng Selo saat diwawancarai. (Reza Ori)