GROBOGAN, GEMADIKA.com – Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto mengunjungi Proses Pengelolaan Limbah Ternak Sapi yang berada di Dusun Sanggeh, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Selasa (20/8/2024).

Di lokasi pengelolaan tersebut, terlihat beberapa pekerja sedang melakukan pekerjaan pemrosesan Kotoran ternak sapi.

Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto turut hadir mengunjungi lokasi tersebut didampingi Ketua Gerakan Bhakti Cendana (GBC) Grobogan, Ruslani, Konsultan Ahli Produksi Kompos, Syarifudin, Kadus Sanggeh, Arjuna Yoga Pratama, Ketua Koperasi Produsen Agro One Billion Zakat, Muji Santoso, serta anggota Kelompok Ternak Martini Indah.

GBC Grobogan merupakan Simpul Relawan pasangan Bambang-Catur Calon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan 2024.

Diketahui Pengelolaan Limbah Ternak tersebut merupakan Binaan GBC Grobogan, yang memiliki tujuan untuk memanfaatkan Limbah ternak Sapi.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua GBC Grobogan, Ruslani, ” Jadi GBC disini hadir, meringankan beban masyarakat untuk mengurai kotoran hewan, dimana masyarakat ini kesulitan sulit untuk membuangnya, kita hadir, GBC hadir untuk kita urai menjadi kompos” ungkapnya.

Ketua Gerakan Bhakti Cendana Grobogan, Ruslani

Pihaknya juga menjelaskan sudah ada 1 (satu) minggu untuk persiapan dari pembersihan kandang dan setting peralatan yang dibutuhkan untuk mengurai kotoran ternak serta melakukan bekerjasama dengan Kelompok Ternak ‘Martini Indah’ Dusun Sanggeh Desa Tambirejo, Toroh, Grobogan.

Baca juga :  Polres Grobogan Luncurkan Mobil SPKT dan PPA, Siap Layani Masyarakat hingga ke Rumah

Seperti yang dijelaskan oleh Konsultan Ahli Produksi Kompos, Syarifudin merupakan Tenaga Ahli yang ditunjuk GBC untuk mengawal proses produksi Kompos yang berada di Kelompok Ternak tersebut.

Ia menjelaskan bahwa berawal dari kandang yang dapat memuat 250 ekor sapi ini menghasilkan kotoran ternak sapi yang tidak dapat dimanfaatkan, sehingga dapat membuat warga terganggu dalam beraktivitas.

Pihaknya juga sempat menjelaskan tentang proses dari proses pengeringan hingga menjadi kompos siap pakai.

Ketua Koperasi Produsen Agro One Billion Zakat, Muji Santoso juga menjelaskan bahwa GBC sudah bekerjasama dengan Koperasi One Billion Zakat yang saat ini menerima program untuk 1000 hektar tanaman jagung dan koropedang.

“Jadi Insyallah kita menjadi mitra dengan GBC untuk pemasarannya, karena posisi kami di Koperasi One Billion Zakat saat ini, ingin visi misinya yang utama yaitu mereboisasi dan konservasi hutan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto melihat kondisi Kandang saat Kunjungan

Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto mengapresiasi kinerja GBC Grobogan dalam menyelesaikan permasalahan kotoran ternak yang ada di kelompok ternak Martini Indah.

“Bagus sekali idenya, yang pertama bisa mengatasi polusi lingkungan, bau belum lagi nanti dampak daripada kotoran itu sendiri nanti bisa menimbulkan penyakit baik kepada orang maupun kepada hewan, sehingga memang perlu dikelola, dimanfaatkan, didaur ulang menjadi kompos,” ungkapnya.

Baca juga :  Yusril Ihza Mahendra Pimpin Apel Virtual Awal Tahun 2025, Lapas Purwodadi Ikut Sambut Era Baru Pemasyarakatan

Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto terlihat mengelilingi lokasi pembuatan kompos dan Kandang untuk ternak sapi didampingi Ketua GBC Grobogan, Ruslani, dan Ketua Kelompok Ternak Martini Indah, Masturi.

Di tengah kunjungan tersebut, Wakil Bupati disambut hangat oleh ibu – ibu anggota kelompok ternak serta melakukan diskusi dengan semua anggota kelompok ternak.

Kepala Dusun Sanggeh, Arjuna Yoga Pratama mengucapkan banyak terimakasih kepada Wakil Bupati, dan Gerakan Bhakti Cendana atas bantuan yang diberikan untuk Kelompok Ternak Martini Indah yang berada di Dusun Sanggeh.

“Mung saged ngucapaken maturnuwun ingkang katah kagem Bapak Bambang Pujiyanto atau Bapak Wakil Bupati, atau Dokter Totok dan beserta rombongan GBC,” kata Kadus Sanggeh.

Ketua Kelompok Tani Martini Indah, Masturi, mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan limbah ternak sapi, “yang menjadi kendala ya mesinnya, mesinnya sudah terlalu tua, itu seharusnya ya minta ganti yang agak besar,” ungkapnya. (Reza Ori)