BANGKALAN, GEMADIKA.com – Perlombaan final kerapan sapi piala Presiden 2024 ini merupakan kalender pariwisata tahunan yang ada di Provinsi Jawa Timur, dan tahun ini digelar di Stadion Kerapan Sapi R.P Moh. Noer Jl. Kapten Safiri Kel. Bancaran Kab. Bangkalan, Minggu (01/09/2024).

Sebelum pelaksanaan lomba kerapan sapi dimulai para peserta maupun penonton disambut dengan tarian tradisional masyarakat Madura yang dibawakan sanggar tari Tarara Kabupaten Bangkalan.

Ketua Umum Paguyuban Karapan Sapi se Madura (Pakar Sakera) H. Moh. Tohir saat wawancara eksklusif dengan tim Gemadika.com.

Di sela-sela perlombaan final kerapan sapi, tim Gemadika.com mewawancarai Ketua Umum (Ketum) Paguyuban Karapan Sapi se Madura (Pakar Sakera) H. Moh. Tohir menjelaskan, lamanya waktu pelepasan sapi di garis start membuat pelaksanaan lomba kerapan sapi tidak ada batasan waktu.

Dulu dalam sekali gelaran bisa memakan waktu sehari penuh (pukul 09.00 hingga pukul 17.00), bahkan bisa sampai dua hari. Kini sudah bisa selesai dengan hitungan jam. Hal itu tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi.

Baca juga :  Ibunda Mahfud MD Berpulang di Usia 94 Tahun, Sosok di Balik Kesuksesan Mantan Ketua MK

“Disitulah saya olah sedemikian rupa agar karapan ini biar lebih cepat, aman sesuai dengan keinginan penonton baik dalam negeri atau pun luar negeri. Saya berfikir di start (pengocolan) dipasangi lighting, Kalau kaki sapi itu benar-benar pas, lampu hijau akan nyala. Kalau lebih, lampunya berwarna merah,” jelasnya.

Sementara itu, panitia memasang closed circuit television (CCTV), baik di garis start maupun di garis finis. Tujuannya, mendeteksi dan memastikan apabila dewan juri ragu menentukan pemenang. Sebab, tak jarang dua pasang sapi terlihat draw. Padahal, jaraknya mungkin cukup tipis.

”Nah, ini baru hasil rekaman CCTV diperlihatkan,” tegasnya.

Penerapan teknologi ini secara otomatis sedikit banyak mengubah mekanisme di lapangan. Termasuk protes dari peserta yang tidak puas menerima keputusan dewan juri.

Selain itu H. Tohir, juga menambahkan, dirinya mewakili paguyuban meminta, agar tim pengamanan benar-benar membantu baik dari ijin ataupun cara pengamanannya tidak sulit, sehingga kita mengadakan karapan bisa sangat lancar.

Baca juga :  PMII Desak Polres Bangkalan Tuntaskan Kasus Kriminal, Soroti Keamanan di Kota

“Karapan Sapi ini adalah budaya kami orang Madura, dan jangan dianggap sesuatu yang ekstrem atau menakutkan. Sehingga tak perlu menerjunkan ratusan personil keamanan seperti itu, melestarikan Kebudayaan Kerapan Sapi ini bukan hal yang menguntungkan. Malahan membutuhkan modal yang sangat besar untuk memelihara para sapi, agar prima dan gesit di Lapangan,” imbuhnya.

Adapun Pemenang Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden 2024.

Golongan Atas
1. Sernaser 99 – H. Rosi Lanyala 99 – Pamekasan
2. Gagak Rimang – R. H. M. Tohir – Bangkalan
3. Bandit Elit – Al Rani – Bangkalan

Golongan Bawah
1. Melindos JR – Conk Farza – Sumenep
2. Stell Balap – Abiem Torjun – Sampang
3. Jet Matic – H. Ach. Hakiki – Sampang
(nardi)